JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Setelah Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalimantan Selatan (Kalsel), kini Tim Satgas KPK menggeledah Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Selasa (8/10/2024).
Sejumlah petugas KPK datang ke kantor Gubernur Kalsel sejak pukul 11.55 WITA, yang terlihat membawa koper dan sejumlah dokumen.
Petugas mendatangi beberapa ruangan, selain juga ruang gubernur.
Sebelumnya, empat Aparatur Sipil Negara (ASN) dan dua orang dari pihak swasta dibawa petugas KPK ke Jakarta, Senin (7/10), setelah dilakukan pemerikaan di Polresta Banjarbaru.
Enam orang berinsial AS, Y, SW, AF, A dan AS itu terjaring OTT, Ahad (6/10/24).
Pemeriksaan selanjutnya diperdalam di Gedung Merah Putih Jakarta, dalam dua rombongan terpisah.
Saat tiba di gedung lembaga antirasuah, mereka telah mengenakan rompi oranye khas KPK dan diborgol.
Dari keempat orang yang tiba pukul 19.50 WIB, satu orang dikenali sebagai Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel, Yulianti Erlynah.
Sebelum ini, dua orang yang terjaring OTT lainnya sudah lebih dulu tiba di KPK. Dari foto yang didapatkan, satu orang yang mengenakan masker tersebut dikenali sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kalsel Ahmad Solhan.
Bersama sejumlah petugas, Solhan tampak sudah mengenakan rompi oranye bertuliskan “Tahanan KPK”, dengan tangan terborgol.
“Kami mengamankan enam orang dari pihak pemberi dan penerima dengan sejumlah uang,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kepada wartawan, Senin, dilansir laman banjarmasin.tribunnews, Selasa (8/10/24).
Pihaknya juga menerangkan besaran uang yang disita lebih dari Rp10 miliar, diduga berkaitan suap Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).
“Kami mengamankan lebih dari Rp10 miliar. Masih dalam proses hitung. Diduga pemberian dalam PBJ,” tambahnya.
Namun Ghufron enggan merinci identitas enam orang tersebut. Ia menyatakan akan menyampaikan rilis giat operasi senyap ini pada hari ini.
(Tim/Viz)