URNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), meminta kepada Pertamina untuk menambah kuota elpiji 3 kilogram (kg).
“Seluruh pihak harus saling mengedukasi, agar masyarakat yang berpenghasilan di atas Rp1,5 juta bisa menggunakan elpiji non-subsidi, karena tabung gas 3 kg diperuntukan bagi masyarakat miskin,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Sahrujani, Selasa (01/09/2020), usai audiensi dengan Pertamina di Gedung DPRD Kalsel.

Ia berharap, usulan penambahan kuota bisa terwujud, karena ada daerah lain yang bisa melakukannya.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, kebutuhan elpiji 3 kg melonjak tinggi, namun ketersediaan barang nya tidak ada, hingga membuat harganya menjadi mahal.
Untuk itu, DPRD Kalsel juga meminta Pertamina melakukan sosialisasi, terkait siapa saja yang berhak memakai elpiji bersubsidi tersebut.
Menanggapi permasalahan ini, Manajer Area Penjualan Kalimantan Selatan dan Tengah Pertamina, Drestanto, mengusulkan pendistribusian tertutup, untuk mengatasi kelangkaan elpiji 3 kg.
“Dengan menggunakan kartu kendali, diharapkan penyalurannya bisa lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Ia menjelaskan, penggunaan kartu kendali dapat secara langsung menyasar masyarakat yang benar-benar layak menerima tabung gas bersubsidi tersebut.
“Masyarakat miskin, UMKM yang layak, otomatis akan mendapatkan elpiji 3 kg, sehingga tidak lari kepada hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Pihaknya menyarankan, hal tersebut harus segera dilakukan untuk meminimalisir terjadinya lonjakan harga tabung gas bersubsidi.
“Adapun masyarakat miskin maupun UMKM yang merasa pantas untuk mendapatkan kartu kendali ini, bisa melapor ke Dinas Sosial,” pungkasnya.
Editor : Ahmad MT