Genjot Pembangunan, Jembatan Alalak Ditargetkan Rampung 18 Maret 2021

Jembatan

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, bersiap menyelesaikan Jembatan Alalak di 18 Maret 2021.

Saat ini, jembatan tersebut sudah terlihat cukup megah, dengan konsep kabel tarik bentang belakang, yang dikerjakan sejak 30 November 2018, menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dari Surat Berharga Syariah Negara.

“Pekerjaan saat ini sedang konsentrasi di pemasangan bentang utama,” tutur Andika Mulrosha, Pejabat Pembuat Kebijakan di Satker PJN Wilayah I Kalsel, saat ditemui mengawasi pembangunan di lokasi pengerjaan, Rabu (11/11/2020).

Andika
Andika Mulrosha, PPK 1.5 Prov. Kalsel | Istimewa

Bentang utama ini jelas Andika, akan memiliki panjang 130 meter, yang panjang jembatan secara keseluruhan, termasuk oprit, bisa mencapai 850 meter, dengan lebar 20 meter.

“Nantinya jembatan ini akan memiliki 4 lajur untuk dua arah jalan, dan mudah-mudahan sebelum pertengahan tahun depan sudah bisa dilewati,” harap Andika.

Ia juga berharap, dengan akan adanya jembatan baru ini, mobilitas warga bisa berjalan lancar, untuk memberikan efek positif bagi masyarakat Kalsel dan Kalimantan Tengah. Apalagi jembatan ini akan menjadi jalur utama menuju bandara maupun pelabuhan.

“Sasaran utama dengan adanya jembatan penghubung antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala ini, untuk meningkatkan kapasitas jalan nasional, yang sebelumnya hanya ada dua lajur, akan menjadi empat lajur,” urai Andika.

Apabila nantinya sudah selesai, jembatan lama akan turut dibongkar, guna menambah kemegahan pemandangan jembatan baru.

“Jembatan baru ini mengunakan struktur pylon, sebagai penopang dari struktur bentang utama jembatan kabel tarik. Beban penahan jembatan juga nantinya akan dibantu struktur counterweight di sebelah Alalak ini,” jelas Andika, yang berada di sisi Berangas Jembatan Alalak.

Untuk menyelesaikan pembangunan, proyek ini mempekerjakan sekitar 100 orang, namun dikarenakan sedang pandemi, akhirnya ikut terdampak terhadap pembatasan jam kerja, hingga dilakukan per sif.

“Sesuai aturan pemerintah, kita disiplin mengikuti protokol kesehatan, dimulai pada akhir Maret sampai sekarang,” tegas Andika.

Pekerjaan ini ditargetkan selesai dalam 840 hari kalender, dengan waktu pemeliharaan 730 hari, yang dilaksanakan secara kerjasama oleh kontraktor PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT. Panji Pratama, bersama gabungan konsultan pengawas PT. Adiya Widya Jasa dengan PT. Anugerah Kridapradana, dan PT. Puri Dimensi, dengan anggaran Rp278,2 miliar.

Editor : Ahmad MT