JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Momen malam pergantian tahun, biasanya dirayakan warga Kota Banjarmasin dengan acara masak-masak bersama, seperti membakar ikan, sembari menunggu detik-detik hadirnya tahun baru. Momen tersebut praktis bisa membuat permintaan ikan laut mengalami peningkatan.
Sayangnya menurut Rusdi Hartono, Kepala Pelabuhan Perikanan (PP) Banjarmasin, dalam beberapa hari terakhir ini, kapal nelayan yang sandar agak berkurang. Kemarin saja hanya ada 2 kapal yang sandar, dari biasanya bisa mencapai 5—6 kapal per hari, dengan kapasitas minimal 10 ton per kapal.
“Tapi masyarakat tidak perlu takut dan panik, karena kita memiliki ruang pendingin dengan kapasitas 100 ton yang terisi penuh,” tutur Rusdi Hartono kepada jurnalkalimantan.com, di kantornya, Selasa (22/12/2020).

Dirinya menjelaskan, berkaitan dengan berkurangnya kapal nelayan yang sandar, lantaran dalam beberapa minggu lalu ada imbauan dari Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan, untuk berhati-hati dalam berlayar, karena meningginya gelombang laut jawa mencapai 2,5—4 meter.
“Kita juga memiliki display indoor BMKG, sehingga kita dapat melihat secara update kondisi perairan yang ada di Laut Jawa dan Selat Makassar, karena pengelolaan perikanan Kalsel mencakup dua wilayah tersebut,” tandas Rusdi.
Sementara untuk harga ikan tambahnya, masih stabil, seperti harga ikan layang (lajang) Rp21.000,00/ kg, ikan tongkol Rp22.000,00/kg, dan ikan peda Rp35.000,00/kg.
“Untuk distribusinya meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah, serta beberapa kabupaten di Kalsel,” pungkas Rusdi.
Editor : Ahmad MT