JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Debat publik perdana tahun 2020 telah digelar. Beradu visi misi, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2, Ibnu Sina-Arifin Noor, nampak menonjol dengan memaparkan program-program yang telah terbukti untuk Banjarmasin.
Dijelaskan sang petahana, Ibnu Sina, visi misi Banjarmasin Baiman 2 yang telah disusun, bukanlah memulai dari awal, melainkan lanjutan dari pembangunan Kota Banjarmasin, yang hari ini dikenal dengan istilah “Barasih wan Nyaman”, atau Banjarmasin Baiman.
Dan visi yang akan pihaknya capai, adalah bagaimana mewujudkan Banjarmasin yang merupakan kota sungai, bisa menjadi gerbang ekonomi Kalimantan di 2025.
Meski begitu, Ibnu menegaskan, di tengah hiruk-pikuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah, tidak mengurangi atensinya terhadap pandemi Covid-19. Oleh karena itu, yang akan dilakukannya apabila terpilih nanti, akan bermuara terhadap penanganan dampak kesehatan, dampak ekonomi, dan dampak sosial.
“Visi Banjarmasin ‘Baiman dan Lebih Bermartabat’, mudah-mudahan bisa kita laksanakan pada periode yang akan datang. Secara garis besar, kami akan menyederhanakan visi itu menjadi narasi barasih jalanan kita, sungai-sungai kita, barasih lingkungan kita, dan barasih sampai ke hati kita,” urainya.
Sedangkan “Nyaman”, tambah Ibnu, diartikan sebagai nyaman berurusan, nyaman sekolahnya, dan nyaman usaha.
Misi ini dibagi-bagi Ibnu-Arifin dalam beberapa program prioritas, pertama, peningkatkan daya saing usaha ekonomi lokal berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi digital, serta penguatan industri dan sarana distribusi perdagangan.
Kedua, meningkatkan derajat kesehatan pendidikan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ketiga, menguatkan ketertiban, ketentraman, dan keamanan masyarakat. Keempat, meningkatkan kualitas pengelolaan infrastruktur yang berintegrasi dengan penataan ruang dan lingkungan.
Terakhir, mengembangkan pariwisata berbasis sungai, serta memperkuat nilai budaya Banjar dalam kehidupan bermasyarakat, dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi informasi.
Lebih jauh Ibnu menjelaskan, dari awal kepemimpinannya di Pemerintah Kota Banjarmasin mulai 2016 yang lalu, sejak itu pula spirit “kayuh baimbai” menjadi semangat kerja jajarannya dalam melayani masyarakat.
“Saya sering mengucapkan sebuah istilah, sehebat apapun pemerintah kota, jika tanpa didukung oleh masyarakat dan warganya dalam membangun kota ini, maka tidak akan mampu seorang diri,” tutupnya.
Editor : Ahmad MT