Jaga Kesegaran Membina Anak Asuh, Forum Panti Banjarmasin Studi Banding ke Tanah Laut

jurnal kalimantan
Forum Panti Banjarmasin Studi Banding Ke Tanah Laut

JURNALKALIMANTAN.COM, TANAH LAUT Sehari-hari bergelut dalam dunia pembinaan dan pengelolaan panti asuhan, para pengurus panti asuhan tentunya juga memerlukan penyegaran, agar senantiasa segar dalam beraktivitas.

Untuk itu, para pengurus panti se Kota Banjarmasin, yang tergabung Forum Komunikasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) atau Forum Panti, kembali adakan studi banding bertajuk riung keluarga ke Kabupaten Tanah Laut, dengan tujuan ke Yayasan Pejuang Mulia di Bati-bati, Panti Asuhan Tuntung Pandang di Pelaihari, dan wisata pantai di Batakan Baru, Ahad (26/10/20).

Ada 55 orang yang ikut serta dalam perjalanan kali ini, yang berangkat mengunakan bus milik Pemerintah Kota Banjarmasin dan juga mobil pribadi. Selain pengurus panti, turut ikut perwakilan Dinas Sosial Kota Banjarmasin.

Di kunjungan yang pertama, rombongan bersilaturahmi ke Yayasan Pejuang Mulia, yang diketuai Ali Ramdani. Ia menjelaskan, ada 40 anak yang diasuhnya, dan dibina dengan pendidikan pesantren serta dibekali dengan berbagai keterampilan.

“Saat ini kami mengembangkan usaha tanaman sayur dengan sistem perpaduan hidroponik dan rumah kaca. Ada juga jenis tanaman obat serta peternakan itik. Selain itu, anak asuh yang ada di panti ini juga diberikan keterampilan memodifikasi barang bekas untuk dibuat pot tanaman bonsai,” urainya.

Selanjutnya, setibanya di Panti Asuhan Tuntung Pandang, rombongan disambut hangat Ketua Panti, H. Efendi, yang menceritakan asal mula pendirian pantinya di tahun 1982.

“Panti ini didirikan gotong royong oleh masyarakat setempat, yang terdiri dari para pengusaha, guru agama, seniman, notaris, dan ada juga dari kalangan aparatur sipil negara,” katanya.

Ia menambahkan, pantinya ini sedang mengasuh 40 anak, baik yang tinggal di dalam panti, maupun yang masih tinggal dirumah orang tuanya.

Guna keberlangsungan operasional panti, pihaknya juga menjalankan usaha peternakan sapi, yang sayangnya saat ini terkendala minimnya pasokan rumput. Untuk menutupi kekurangan tersebut, Panti Asuhan Tuntung Pandang sedang fokus pada usaha hortikultura dan tanaman buah. Di antara yang dikembangkan adalah cempedak, durian, petai, pepaya, dan singkong. Selain itu, panti ini juga membudidayakan ikan di kolam hingga memelihara ayam kampung

“Meski tak banyak, setidaknya hasilnya dapat menutupi sebagian kebutuhan lauk untuk konsumsi harian. Sebagian lagi jika panen berlimpah, dijual,” jelas H. Efendi.

Acara puncak dalam studi banding ini, yaitu perjalanan wisata pantai ke Batakan Baru. Pantai ini lokasinya persis berdekatan dengan Pantai Batakan Lama, yang membedakan hanya pengelolaannya. Kalau Pantai Batakan Baru dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan Pantai Batakan Lama, dikelola Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut.

Pantai ini hanya berjarak 49 kilometer (km) dari Kota Pelaihari, atau sekitar 109 km kalau dari Banjarmasin. Apalagi akses masuknya cukup lancar, berkat aspal yang masih mulus, sehingga perjalanan ini dirasa menyenangkan bagi rombongan.

Peserta dari LKSA Hikmah Zam-Zam, Reny dan Hamidah, menyambut baik dengan diadakannya studi banding ini.

“Tentu menjadi harapan kita semua, agar kebersamaan ini bisa selalu kita jaga,” katanya.

Ketua Forum Panti se Kota Banjarmasin, Ilyan Noor S,Ag. menjelaskan, kegiatan ini sengaja pihaknya adakan, untuk semakin memperkuat jalinan relasi dan menjaga hubungan baik antar sesama penggurus panti, saling mempererat hubungan pertemanan dan kekerabatan, serta mempererat kerja sama antara satu panti dengan panti yang lain.

“Dari kegiatan ini diharapkan seluruh pengurus panti dapat berbahagia dan segar kembali, sehingga pada saat bekerja nanti sudah dalam keadaan segar,” tutupnya.

Editor : Ahmad MT