Kembangkan Agrowisata Ban Bekas, Pengrajin di Antar Raya Perlu Bantuan Alat Modern

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA Para pengrajin di Desa Antar Raya, Kilometer 11, sedang mengembangkan usaha seni dari ban bekas, yang kini dijadikan agrowisata di Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala.

Usaha ini sudah berjalan satu tahun, yang diolah ke berbagai bentuk menarik, seperti tempat pot bunga, bak sampah, kursi, hingga kreasi lainnya.

“Untuk harga pot bunga, dijual mulai dari Rp70 ribu sampai Rp100 ribu tergantung variasi. Sedangkan satu set kursi, yakni empat kursi dan satu meja, berharga Rp700 ribu sampai Rp900 ribu tergantung motif,” urai Mas’ud Arianto, salah satu pengrajin, saat ditemui di tempat usahanya, Selasa (04/08/2020).

Untuk pembuatannya, Mas’ud bisa mengolah 10 pot bunga dalam sehari, dan apabila berdua, bisa menghasilkan 20 pot dalam satu harinya. Sedangkan ukiran yang lebih rumit, seperti satu set kursi, bisa dibuat dalam satu minggu.

Pengolahannya cukup memakan waktu, lantaran masih mengandalkan keterampilan tangan menggunakan celurit dan alat sederhana lainnya.

“Karena sudah mencintai dan menjiwai seni ban bekas, tidak jadi penghalang untuk berkreasi,” tutur Mas’ud.

Ban bekas
Beberapa kerajinan tangan dari ban bekas yang telah siap dipasarkan.

Ia juga berharap, pemerintah daerah bisa memperhatikan usaha ini, agar lebih dikembangkan lagi, hingga bisa berdaya saing tinggi dan dikenal secara nasional.

Di antara caranya menurut Mas’ud, bisa berupa bantuan dana pengembangan usaha, untuk pembelian alat yang lebih modern, guna mempercepat produksi. Apalagi harga alatnya cukup murah bagi pemerintah, karena hanya berkisar Rp10 juta.

“Salah satu target kami untuk mendongkrak usaha ini, adalah dengan membuat wadah air mancur berhias lampu, guna menambah daya tarik pembeli,” tutur Mas’ud.

Untuk pengembangan lebih lanjut, Mas’ud juga berharap, bisa bekerjasama dengan para pelukis, guna memperindah hasil olahan ban bekasnya.

Agrowisata ini, turut didukung penuh Camat Marabahan, Eko Purnama Sakti, S.STP., M.Si., karena sangat berpotensi untuk dikembangkan, apalagi harga jualnya bisa bersaing dengan luar daerah.

Eko Purnamasakti, SSTP, M.Si, Camat Marabahan

Oleh karena itu, pihaknya terus membantu dalam hal pemasaran, seperti mempromosikannya ke setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah, termasuk Dinas Pendidikan. Hasilnya, sudah ada yang mau membeli hingga luar kabupaten, seperti Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Banjarmasin.

“Kami berupaya untuk terus melakukan pembinaan, dan mendorong adanya kreatifitas dari para pekerja, untuk selalu semangat demi kemajuan agrowisata di Kecamatan Marabahan,” harap Eko, saat ditemui di ruang kerjanya.

Camat menambahkan, bahwa usaha seni ini direncanakan masuk ke dalam Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma), untuk membantu permodalan dan pemasaran yang lebih luas. Namun sayang, niatan tersebut terpaksa tertunda, akibat terdampak wabah virus corona.

Editor : Ahmad MT