Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban dan Perbedaan Pandangan Ulama

Ilustrasi

JURNALKALIMANTAN.COM,BANDUNG– Nisfu Sya’ban adalah salah satu malam dipertengahan bulan Sya’ban, yang mana pada malam tersebut sebagian kaum muslim ada yang menghidupkan dengan beberapa amalan yang telah di khususkan dan ada juga yang tidak menghidupkan sama sekali.

Mengingat bahwa setiap orang memiliki jalur pengikut para ulama yang berbeda-beda. Sehingga bahasan yang dianggat tentang pemahaman hadis-hadis keutamaan malam Nisfu Sya’ban menurut Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki dan Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, lantara sundah menjadi kebiasaan di setiap daerah yang berkebembang dibelahan dunia khususnya di Indonesia.

8 hours ago
8 hours ago
12 hours ago
13 hours ago
1 day ago
1 day ago

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang berfokus pada kajian perpustakaan (library research). Metode yang digunakan yakni metode pendekatan komparatif untuk membandingkan antara pemahaman hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban persepktif Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki dan Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz .

Sumber data yang digunakan adalah data primer yang merupakan buku karangan kedua tokoh yaitu kitab Maa Dza Fii Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki dan kitab at-Tahdzir Minal Bida’ karya Abdula Aziz bin Abdullah bin Baz serta data sekundernya dan beberapa referensi lain yang berkaitan dengan pembahasana.

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa Pemahaman hadis-hadis keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang mana kedua tokoh mempuanya asumsi masing-masing dalam menghidupkan malam tersebut.

Menurut Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban kebanyakan dari kualitas hadisnya yaitu dhaif namun ada hadis yang dishahihkan dan dijadikan sebagai landasan untuk melakukan beberapa amalan di malam Nisfu Sya’ban.

Menghidupkan malam Nisfu Sya’ban ada beberapa amalan yang tentunya sudah di sampaikan yaitu: memperbanyak shalat supaya dapat kebaikan seperti shalat Hajat dan lain sebagainya, membaca yasin berapapun banyaknya tidak menjadi maslah tanpa adanya niat-niat tertentu, membaca doa khusus seperti yang dipaparkan di atas.

Sedangkan menurut Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz menganiu hadis-hadis malam Nisfu Sya’ban tidak ada yang shahih bahkan semua hadis yang menjelaskan tentang hal tersebut adalah dhaif maka tidak bisa dijadikan hujjah dan dalam menghidupkan malam Nisfu Sya’ban tidak ada amalan-amalan yang dikhususkan dan lebih baik jika mengisinya dengan beberapa kebaikan seperti ibadah sunah, maka tidak menjadi alasan untuk tidak melakukannya.

Artikel dikutip pada laman resmi UIN Sunan Gunung Djati Bandung