JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) bersama Asosiasi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi), melakukan sosialisasi sanitasi dan air minum, pada 370 sekolah dasar dan menengah pertama.
Kegiatan yang dihadiri para kepala sekolah dan guru ini dirasa penting untuk diterapkan pada lembaga pendidikan, kerena merupakan bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Acara ini dibuka langsung Wali Kota H. Ibnu Sina, yang menyampaikan pentingnya kesadaran akan pengelolaan sanitasi dan air minum yang sehat.
“Kepala sekolah punya peran strategis sebagai administrator sanitasi juga perilaku hidup bersih dan sehat di sekolahnya. Ini memang tantangan untuk kita bagaimana memastikan akses jalannya sanitasi dapat berjalan dengan baik,” ungkap Ibnu yang juga Ketua Akkopsi, pada salah satu hotel, Senin (27/11).
Wali Kota juga meminta semuanya bisa ikut memperhatikan Standar Pelayanan Minimum (SPM) sanitasi aman maupun perilaku hidup. Apalagi di Banjarmasin sudah ada 22 kelurahan yang ODF (terbebas dari buang air besar sembarangan).
Pada kegiatan ini dihadirkan narasumber dari perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pokja perumahan dan kawasan permukiman, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, lembaga kerja sama international Jerman untuk pembangunan keberlanjutan (GIZ), Dinas Kesehatan, Perusahaan Air Minum Bandarmasih, serta Pengelola Air Limbah Daerah Kota Banjarmasin.
H. Ibnu Sina berharap, selepas sosialisasi ini ada poin-poin yang dapat dikaji tiru oleh Kota Banjarmasin terkait dengan pengelolaan sanitasi dan air minum.
“Kabupaten Tangerang sudah coba mempraktikkan di sekolah-sekolah yang ada di daerah mereka, dengan mendorong anak-anak sekolah sebagai ujung tombak sosialisasi sanitasi dan gaya hidup sehat, hingga bagaimana memastikan toilet atau wc dalam sekolah itu dalam kondisi baik,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Banjarmasin Ahmad Syauqi menyampaikan, pada tahun mendatang akan melakukan uji coba pembangunan toilet yang berada di depan atau gerbang sekolah, hingga dapat menjadi perhatian akan kebersihannya dan menjadi budaya.
“Kita akan tiru Kabupaten Tanggerang yang hari ini menjadi salah satu narasumber, membangun MCKnya di depan gerbang masuk, hingga mau tidak mau sekolah dan warga sekolah harus selalu menjaga MCKnya bersih,” pungkasnya.