PDIP Belum juga Menentukan Sikap, Apakah akan Lahir Poros ke-3 di Pilgub Kalsel?

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN Pengamat politik di Banjarmasin, Doktor H. A. Murjani menilai, bahwa di tengah ramainya perbincangan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), masih berpotensi lahirnya poros ke tiga.

Karena menurutnya, masih ada partai politik yang belum menentukan sikap, sehingga bisa merubah arah perpolitikan, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Selain itu ada lagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga belum mengeluarkan keputusannya dari kepengurusan di tingkat pusat.

18 hours ago
19 hours ago
4 days ago
5 days ago
6 days ago
7 days ago

Jika poros ke-3 ini memang akan terbentuk, lalu siapakah yang akan diusung? Murjani menjawabnya dengan sejumlah tokoh Banua yang sarat pengalaman, baik dalam perpolitikan, eksekutif maupun legislatif.

“Tentu di antara figur dimaksud adalah dr. Zairullah Azhar, Syaifullah Tamliha, Mardani H. Maming dan Rosehan NB. Inilah figur-figur potensial yang diprediksi akan diusung poros ke tiga. Tinggal kesepakatan komunikasi politik di tingkat nasional. Koalisi ini bisa diistilahkan sebagai belah semangka, dalamnya merah dan luarnya hijau, lantaran berpotensinya partai nasionalis untuk bergabung dengan dan partai religius,” ungkap Murjani kepada jurnalkalimantan.com melalui gawai, Senin (24/08/2020).

SKPD Kalsel
DR. Drs. H. Akhmad Murjani, MKes.SH.MH, pemerhati kebijakan publik

Murjani yakin, potensi lahirnya poros ke tiga ini cukup besar, walaupun memang ia akui, berdasarkan teori probabilitas, hal tersebut bisa juga tidak terjadi.

“Artinya bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang belum mendapat surat keputusan dari partai pengusung dan belum deklarasi sampai ke penetapan calon dari Komisi Pemilihan Umum, di pastikan masih belum aman, dan probabilitas terjadi gangguan bahkan kegagalan masih berpotensi terjadi. Kita tunggu siapa yang akan turun gunung,” tambah Murjani.

Murjani berharap, poros ke tiga tersebut bisa terwujud, karena akan menambah konstelasi perpolitikan di Kalsel ke arah lebih bermartabat dan lebih sehat. Apalagi persaingan sehat merupakan pendidikan politik yang bagus untuk masyarakat, sebagai bahan pertimbangan mereka untuk memilih nantinya.

“Kemana dan ke siapa masyarakat menjatuhkan pilihan, adalah sebuah hak konstitusional dan mandat rakyat tertinggi yang diberikan kepada calon pemimpinnya,” pungkas Murjani.

Seperti diketahui, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Kalsel sudah terdapat 2 pasang bakal calon yang siap mendaftar, yakni Sahbirin Noor-Muhidin sebagai petahana, dan penantangnya Denny Indrayana-Difriadi Drajat.

Editor : Ahmad MT