JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Wakil Wali Kota (Wawali) Banjarmasin H. Arifin Noor mengikuti penilaian kinerja 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan, terpusat di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalsel, di Kota Banjarbaru, Selasa (14/5/2024).
Didampingi seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan tim technical assistant (TA) yang tergabung dalam Satgas
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S), Wawali memaparkan hasil capaian kinerja dan beragam aksi inovasi yang telah dilaksanakan di hadapan tim panelis.
Di antara 8 aksi konvergensi yang dilakukan adalah analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Peraturan Wali Kota tentang Peran Desa/Kelurahan, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data dengan memanfaatkan sistem/laporan yang ada di perangkat daerah, pengukuran dan publikasi stunting, dan reviu kinerja tahunan.
Ia mengatakan, melalui 8 aksi tersebut telah dapat menurunkan angka kasus tengkes, walau belum signifikan. Oleh karena itu ujar H. Arifin, pihaknya terus berupaya mencegah dan menurunkannya hingga 0%, baik itu penanganan spesifik yang ditujukan langsung kepada anak penderita tengkes, maupun penanganan sensitif yang dibantu berbagai SKPD terkait.
“Kita berusaha dengan inovasi-inovasi seperti melalui rembuk stunting, aksi kepedulian ASN, perhatian dari Tim Penggerak PKK (salah satunya upaya pemberian makan bergizi),” terangnya.
Wawali optimis, dengan komitmen kolaborasi para camat, lurah, kader-kader PKK, kader posyandu, angka kasus tengkes di Banjarmasin bisa terus diturunkan.