JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR – Diberikannya izin oleh pemerintah untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka, di lembaga pendidikan berstatus pondok pesantren (ponpes) di masa pandemi Covid-19, dengan ketentuan menjalankan protokol kesehatan, menjadi pekerjaan rumah bagi salah satu ponpes di Kabupaten Banjar, yakni Ponpes Syafaat Bukhari Muslim.
Walaupun sebenarnya menurut ketua Yayasan Syafaat Bukhari Muslim, Ali Syahbana, pola hidup sehat dan bersih sudah menjadi hal utama di sebuah ponpes.
“Di ponpes itukan bukan hanya mengajarkan ilmu baca tulis Alquran saja, namun juga merupakan tempat pembinaan karakter dan mental, dengan penerapannya pada kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah kebersihan dan kesehatan,” paparnya saat acara kampanye kesehatan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjar, di musala Ponpes Syafa’at Bukhari Muslim, di Sungai Landas, Kecamatan Karang Intan, Rabu (07/10/2020 ).

“Mungkin bedanya, kali ini kita memakai masker dan juga jaga jarak saat berkegiatan,” tambahnya.
Berkaitan dengan penguatan kesehatan, tim gugus tugas kesehatan sudah dibentuk di ponpes ini, serta ditambah penyuluhan kesehatan dari Dinkes, seperti yang diadakan hari ini.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, yang telah datang ke pondok pesantren kami, guna penyuluhan kesehatan di tengah pandemi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Banjar, Drg. Rahimayanti, MHM. mengungkapkan, kegiatan kampanye kesehatan kali ini selain berkaitan dengan pandemi, juga tentang pencegahan gizi buruk, seperti stunting dan obesitas.

“Untuk pencegahan penyebaran Covid-19, kami mengkampanyekan 3M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, serta menjaga jarak”, sebutnya.
Sedangkan untuk pencegahan gizi buruk, Dinkes Banjar menyasar kepada seluruh aspek, yang kali ini dikhususkan kepada remaja putri.
“Mengapa kami sasarkan kepada remaja putri, karena remaja putri ini kan calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus, oleh karena itu si calon ibu hendaknya sudah diberikan penyuluhan tentang gizi buruk sejak dini,” tutup dokter Maya, sapaan akrabnya.
Editor : Ahmad MT