Penguatan Literasi, Dispersip Kalsel Bedah Buku Penulis Lokal Miranda Seftiana

Penguatan Literasi, Dispersip Kalsel Bedah Buku Penulis Lokal Miranda Seftiana
Suasana kegiatan bedah buku Miranda Seftiana di Aula Dispersip Kalsel. (Foto : Hik)

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan kembali mendatangkan seorang penulis lokal yang menasional, yang kali ini adalah Miranda Seftiana, dalam rangka promosi dan meningkatkan literasi masyarakat.

Bertajuk Bedah Buku, kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Dispersip Kalsel, yang dihadiri para penggiat literasi, mahasiswa, hingga pelajar. Adapun novel yang dikupas berjudul “Lalu Tenggelam di Ujung Matamu“, yang mulai terbit 2019.

Foto bersama Plt Sekretaris Dispersip Kalsel (tengah) bersama narasumber dan para peserta bedah buku.

“Masih dicetak, cuma tidak beredar lagi pada Gramedia. Saat ini sudah cetakan ke tiga, beredarnya di online,” tutur penulis kelahiran Kandangan (Hulu Sungai Selatan) tersebut di sela kegiatan, Kamis (31/10/24).

Ia juga menceritakan, novelnya mengangkat kebudayaan lokal Kalsel, yakni pemakaman dalam rawa di wilayah Nagara (Hulu Sungai Selatan).

“Masih lokalitas, sama seperti sebelumnya (novel) ‘Jendela Seribu Sungai’. Masih terlalu cinta sama Kalsel,” ucapnya sambil tersenyum.

Selain itu menurutnya, banyak juga budaya yang diangkat pada novel ini, seperti jujuran Banjar, kaum jaba dan bangsawan, hingga daerah Teluk Selong Martapura.

Adapun jumlah pembaca bukunya ini menurutnya cukup banyak, saat ini saja antrean di eBooks Perpusnas mencapai 600 lebih.

“Itu antreannya saja, yang sudah baca mungkin sudah ribuan, di Twitter (sekarang ‘X’, red) itu reviunya banyak sekali. Sedangkan di GoodReads itu ratingya hampir 4. Semoga ya bisa dibuat film lagi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel Hj. Nurliani Dardie yang diwakili Plt. Sekretaris Adethia Hailina menyampaikan, diundangnya penulis lokal ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat, terlebih para kawula muda.

“Selain itu juga kita angkat penulis lokal. Jadi sebenarnya kita puya lo penulis yang kiprahnya nasional, hingga juga bisa memotivasi penulis lokal lainnya,” pungkasnya.

(Hik/Ahmad M)