Pjs Wali Kota Banjarbaru, Pastikan Penerapan Prokes di Depo Arsip Provinsi Kalsel

Dispersip
Pjs Wali Kota Banjarbaru Bernhard E Rondonuwu bersama Kepala dan Sekretaris Dispersip Kalsel saat berdiskusi dalam kunjunganya di Depo Arsip Provinsi Kalsel 

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU Setelah menerima kunjungan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Hj. Nurliani Dardie, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Banjarbaru, Bernhard E. Rondonuwu, melakukan kunjungan balasan, saat ikut meninjau aktivitas di Depo Arsip Provinsi Kalsel, yang berada di lingkungan Balai Kota Banjarbaru, Senin (23/11/2020).

Kunjungan langsung ini untuk memastikan penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 di Depo Arsip, sekaligus berdikusi tentang kegiatan dan pola pekerjaan yang dilakukan selama pandemi.

1 day ago
2 days ago
4 days ago
4 days ago
6 days ago
1 week ago

“Di antara yang selalu kami perhatikan adalah protokol kesehatan,” papar Bernhard.

Ia juga mengharapkan Dispersip Kalsel bisa terus berinovasi di masa pandemi ini, dalam memberikan pelayanan kearsipan dan perpustakaan, agar minat baca masyarakat bisa tetap meningkat.

“Mungkin ada inovasi terbaru dalam peminjaman buku, seperti halnya melalui aplikasi,” katanya.

Kadispersip Kalsel bersama Sekretaris saat bersilaturahmi dengan Pjs Walikota banjarbaru

Sementara Kepala Dispersip Kalsel, Hj Nurliani Dardie, didampingi Sekretaris Dispersip Kalsel, M. Ramadhan, menyampaikan rasa senangnya atas kunjungan ini.

“Meski kami bukan bagian dari Pemerintah Kota Banjarbaru, sudah semestinya kami menjalin silaturahmi yang baik dengan pimpinan daerah. Yang pasti, kami sangat berterima kasih sekali, karena Pak Ben (Bernhard E. Rondonuwu-Red) sudah bersedia kami ajak melihat langsung kondisi depo arsip kami, dan memberikan masukan-masukannya untuk kemajuan Dispersip Kalsel,” ungkap Bunda Nunung, sapaan akrab Kepala Dispersip Kalsel.

Dirinya juga mendukung adanya inovasi baru dalam pelayanan kepada masyarakat. Apalagi di era saat ini, teknologi harus dipergunakan demi mewujudkan perpustakaan era milenial, ditambah dengan didesain kekinian, agar bisa menjadi tempat yang bisa dinikmati saat membaca.

“Kita tidak lagi menunggu masyarakat yang datang ke kita. Tapi, sistem menjemput bola dan pesan. Kalau boleh lagi, buku-buku yang dipesan itu kita yang antarkan,” tambahnya.

Editor : Ahmad MT