Politisi Gerindra Sindir Pembangunan di Banjar

Gerindra banjar
Manan Rifani, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Banjar | Istimewa

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Banjar, Manan Rifani, menilai pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Banjar periode 2016—2021, Guru Khalilurrahman-Saidi Mansyur, kurang berhasil membawa daerah ini maju sesuai harapan masyarakat.

“Hampir semua sektor bermasalah dan belum selesai,” bebernya saat ditemui di kediamannya, Jalan Tanjung Rema Kecamatan Martapura, beberapa waktu lalu.

“Persoalan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, tidak ada kemajuan sama sekali selama lima tahun ini. Petani belum sejahtera, bahkan petani karet menjerit, menyusul harga karet yang terus merosot. Petani ternak juga seperti itu. Pembudidaya ikan juga sering gagal panen akibat ikan mati mendadak,” katanya.

Selain itu, pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga dinilainya masih amburadul, karena kontribusi BUMD dalam mendongkrak pendapatan asli daerah masih sangat minim. 

“Bahkan Perusahaan Daerah Baramarta dan PD Pasar Bauntung Batuah keteteran mengejar target dividen daerah,” sebut dia.

Parahnya menurut Manan, ada BUMD yang tidak memberikan kontribusi sama sekali, lantaran laporannya terus merugi.

“Justru BUMD tersebut menjadi beban daerah,” ucap dia.

Lebih lagi soal pembangunan, tambah Manan, juga belum sesuai yang diharapkan masyarakat. 

“Usulan masyarakat melalui hasil reses anggota dewan yang kemudian menjadi pokok pikiran DPRD setempat, juga sedikit terealisasikan oleh Pemkab Banjar selama ini,” ungkap mantan Anggota Komisi III DPRD Banjar periode 2014—2019 ini.

Semua ini tentunya akan menjadi pekerjaan rumah bagi kepala daerah yang baru usai gelaran Pilkada 2020. 

“Bupati dan Wakil Bupati Banjar yang baru akan dibebani untuk menyelesaikan masalah-masalah pemimpin periode sebelumnya,” sesalnya.

Untuk itu, ia meminta masyarakat harus benar-benar jeli dalam memilih pemimpin ke depan.

“Jangan pilih pemimpin yang kepemimpinannya tidak terbukti!” himbaunya.

Editor : Ahmad MT