Kalsel  

Sepi Peminat di Fesyen, Pengrajin ini Sukses Geluti Usaha Anyaman Dekorasi Ruangan

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN Mengawali program September ceria, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), melaksanakan lagi gelar wicara virtual bertajuk “Tren Dekorasi Ruangan dengan Serat Alami, Peluang Usaha di Tengah Pandemi”, yang berlangsung sukses di kantor Dispersip Kalsel, Selasa (01/09/2020).

Bincang virtual ini menghadirkan Martha Krisna, ST., pemilik Galleria Kria di Banjarbaru, yang merupakan usaha mikro kecil dan menengah di bidang kerajinan, dan sedang naik daun di tengah pandemi Covid-19.

2 days ago
3 days ago
4 days ago
5 days ago
7 days ago
1 week ago

Awalnya, usahanya juga sempat menurun, saat masih menekuni kerajinan di bidang aksesoris, akhirnya ia berinovasi ke kerajinan dekorasi ruangan, hingga kini digandrungi banyak orang.

Berbeda dari kerajinan tas dan beberapa barang fesyen, ternyata kerajinan dekorasi ruangan dari bahan anyaman serat alami, masih sedikit sekali yang menggelutinya. Padahal bahannya sama, tinggal mengubahnya ke produk yang berbeda, seperti eceng gondok yang dapat dibuat keranjang dan alas untuk menaruh berbagai barang hingga pot bunga. Dan usaha ini menghasilkan peluang usaha yang menggiurkan.

“Jadi setelah saya coba membuat produk dekorasi ruangan, pesanan mulai mengalir, apagi kerajinan ini terlihat cantik apabila dipotret. Bahkan di luar negeri juga sedang ramai menggunakan serat alami, yang dapat dilihat di media sosial dekorasi rumah terkenal,” papar Martha saat menjadi narasumber.

Martha Krisna, ST. Pemilik Galleria Kria di Banjarbaru

Sementara Kepala Dispersip Kalsel, Hj. Nurliani berharap, bincang virtual ini dapat menambah pengetahuan hingga membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi.

“Kalsel kaya akan sumber daya alam serat alami, yang dapat dibuat anyaman kerajinan sebagai dekorasi ruangan, salah satunya eceng gondok. Tanaman ini tersebar hampir di seluruh wilayah Kalsel, yang dapat dioptimalkan sebagai bahan kerajinan yang dapat dijual dan bernilai ekonomis,” papar Kadispersip Kalsel.

Di

Dispersip
Hj. Nurliani, M.AP, Kadisperaip Prov. Kalsel

Bincang daring yang dihadiri ratusan peserta melalui aplikasi zoom dan media sosial youtube ini, tidak hanya berasal dari Kalsel, namun juga dari luar pulau Kalimantan.

Kegiatan ini, merupakan bukti nyata kerja Dispersip Kalsel, sebagai upaya transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, yang memiliki nilai dan kemanfaatan tinggi bagi masyarakat melalui pendekatan inklusif, hingga menjadi ruang terbuka untuk memperoleh semangat baru dan solusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.

Editor : Ahmad MT