JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN (Persero) Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, terus siaga tanggap darurat 1×24 jam di tiga kecamatan, jejangkit, mandastana, dan alalak, dengan melakukan pemantauan dan perbaikan, untuk menghindari bahaya listrik bagi masyarakat yang terdampak banjir.
Manajer PT PLN (Persero) ULP Marabahan, Arliansah menerangkan, jika ada rumah warga yang sudah/hampir terendam, atau panel tegangan rendah gardu PLN hampir terendam, pihaknya terpaksa melakukan pemadaman sementara di wilayah terdampak.
Ia tegaskan, hal tersebut untuk menjaga keselamatan masyarakat, terutama bahaya listrik dari instalasi rumah pelanggan, seperti kabel stop kontak yang menyentuh air, peralatan listrik yang terendam, dan sebagainya.
Saat ini, sudah 72 gardu distribusi yang dipadamkan, yang tersebar di tiga kecamatan tersebut.
“Untuk saat ini, kendala yang kami hadapi adalah akses masuk ke lokasi banjir. Mengingat kedalaman debit air yang semakin meningkat,” tutur Arliansah, saat ditemui di sela pengamanan jaringan listrik, di Jalan Brigjen Hasan Basri kilometer 10, Handil Bakti, Sabtu (16/01/2021).

Baca Juga :
- Antisipasi La Nina, PLN ULP Marabahan Terus Lakukan Pemeliharaan
- Tiang Miring di Tamban Sari, Siap Diperbaiki PLN ULP Marabahan
Ia berharap, banjir bisa secepatnya surut, agar listrik di daerah terdampak bisa kembali dinyalakan seperti sediakala, sesuai yang diharapkan warga.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya meninggikan gardu yang hampir terendam air, agar di saat surut, sudah aman untuk dioperasikan kembali.
“Untuk Gardu Induk Kayu Tangi yang menyuplai listrik ke 3 kecamatan tersebut, kondisinya masih aman, karena posisinya lebih tinggi. Untuk semua gardu induk (ada 3 buah, red) di wilayah Barito Kuala, saat ini dalam keadaan aman dari banjir,” urai Arliansyah.
Pihaknya juga terus melakukan perbaikan dan patroli, di masa siaga kelistrikan saat banjir. Berkat kesigapan ini, sampai sekarang belum ada laporan orang yang tersengat listrik.
“Semoga saja jangan sampai ada terjadi bahaya listrik, dan semoga semuanya diberi keselamatan dari segala bahaya,” harap Arliansyah.
Ia juga meminta masyarakat memastikan keamanan listrik di rumah masing-masing. Caranya, dengan mematikan kwh meter, menaikkan perabotan listrik/kabel-kabel listrik ke tempat yg lebih tinggi (kering dan aman), dan menjauhi kondisi berbahaya, terutama di sekitaran tiang listrik, karena dikhawatirkan ada arus listrik yang bocor.
“Saat ini jumlah jumlah pelanggan kita sebanyak 9.927 orang,” pungkas Arliansyah.
Editor : Ahmad MT