JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Di tengah pandemi Covid-19, Bank Kalsel tetap bisa menunjukkan prestasinya, dengan mendapat predikat komposit dua (PK-2), usai dinyatakan sebagai bank sehat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Dengan meraih predikat tersebut, maka kita bisa melakukan banyak rencana pengembangan ke depannya. Karena selain menjadi bank devisa, juga nantinya bisa menangani ekspor-impor, seperti batubara, hingga tak perlu menggunakan bank lain lagi, tapi bisa melalui Bank Kalsel,” ujar Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarruddin, saat berada di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), kemarin.
Ia menambahkan, bahwa untuk bisa mencapai target sebagai bank devisa, maka harus meraih status PK-2 berturut-turut sebanyak tiga kali dalam 18 bulan. karena itu, Bank Kalsel masih butuh proses untuk mewujudkan impian tersebut, demi membantu kebangkitan perekonomian masyarakat.
“Semua jajaran Bank Kalsel akan berupaya meningkatan kinerja, sehingga nantinya bisa mencapai target tersebut,” harapnya.
Adapun keuntungan sebagai bank devisa, tentu akan dapat melayani transaksi investor tanpa batas. Apalagi provinsi ini memiliki banyak potensi pengembangan sumber daya alam yang cukup besar, sehingga bisa menarik minat para investor dari berbagai negara, dan Bank Kalsel akan bisa memfasilitasinya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, mengapresiasi kinerja Bank Kalsel yang terus meningkat dan semakin membaik.
“Kinerja Bank Kalsel ini sangat positif, dan Komisi II selaku mitra kerja, akan terus mendorong kinerja dan upaya yang lebih meningkat lagi melalui regulasi,” pungkasnya.
Editor : Ahmad MT