Triwulan I 2025, Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Banjarmasin Melonjak

Plt Kabid PKA (kiri) bersama Kepala UPTD PPA DP3A Banjarmasin. (Foto : Ih)

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Tiga bulan pertama tahun 2025, kasus kekerasan dan anak di Kota Banjarmasin sudah melambung cukup tinggi, yang tercatat ada 52 kasus.

Hal itu berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) dari Januari hingga Maret.

“April 2 kasus, tapi belum teregistrasi karena cuti lebaran, kita menangani 2 kasus,” ungkap Kepala UPTD PPA Susan, di Balai Kota Banjarmasin, Selasa (8/4).

Menurutnya, jumlah ini jauh lebih tinggi dari tahun lalu, yang hanya ada 24 kasus di 3 bulan yang sama.

“Tapi inilah mungkin keberhasilan kita dalam hal edukasi kepada masyarakat, terlebih pada sekolah-sekolah, maupun lewat media, hingga masyarakat berani untuk berbicara atau melaporkan,” sambung Susan.

Selain itu, pihaknya juga terus menjalankan program Sosialisasi Hindari Bullying (Sobib), dengan kegiatan mengisi apel upacara bendera Senin di setiap sekolah.

“Kita jalankan terus antara 6 sampai 7 orang petugas dari kita menyebar setiap Senin, untuk memberikan edukasi terkait kekerasan hingga bullying,” tambah Pelaksana Tugas Kepala Bidang Bidang Perlindungan Khusus Anak Khusnul Khatimah Yuliani.

Aksi tersebut sudah dimulai sejak 2023, kemudian tahun ini juga akan menambah edukasi dengan mengajar di kelas sekitar 30 menit.

“Kita edukasi terkait perlindungan anak, stop kekerasan, hingga pencegahan kekerasan. Harapannya semua anak di Banjarmasin bisa paham, selain juga juga mereka peka ketika melihat atau mendengar, hingga pencegahan dapat dilakukan sejak dini. Jangan sampai kasus itu sudah parah baru terkuak,” pungkas Khusnul.

(Ih/Ahmad M)