JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) terus memperkuat langkah konkret dalam pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
Hal itu ditegaskan Kepala DP3AKB Kalsel, Husnul Hatimah, saat membuka kegiatan Temu Koordinasi Pencegahan Kekerasan Seksual, yang digelar di Banjarbaru, Kamis (9/10/2025).
Dalam sambutannya, Husnul menekankan pentingnya deteksi dini dan sinergi antarinstansi dalam mencegah tindak kekerasan seksual yang masih menjadi persoalan serius di masyarakat.
“Kita harus peka terhadap perubahan fisik maupun psikologis pada korban. Langkah cepat dan empatik sangat penting agar tidak ada korban baru,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan manusia Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi perempuan dan anak. Karena itu, upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa.
Ia juga mendorong seluruh pemangku kepentingan agar benar-benar mengimplementasikan Perda Nomor 11 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang mengatur tata kelola penanganan kekerasan secara lebih terintegrasi.
“Melalui sinergi yang transparan, tanpa saling menyalahkan, kita bisa menciptakan lingkungan yang aman dan bermartabat bagi perempuan dan anak di Kalimantan Selatan,” tegasnya.
Kegiatan temu koordinasi ini turut dihadiri oleh perwakilan instansi pemerintah, lembaga perlindungan perempuan dan anak, serta mitra kerja strategis lainnya yang berkomitmen memperkuat sistem pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
(Mc Kalsel/Ang)