‎Menpora Ajak Pemuda Bangun Optimisme dan Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045

Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir (Foto Humas Kemenpora) ‎

‎JURNALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, menyerukan agar Peringatan ke-97 Hari Sumpah Pemuda tahun 2025 dijadikan momentum kebangkitan generasi muda untuk menumbuhkan optimisme, memperkuat karakter kebangsaan, serta mendorong kolaborasi lintas elemen bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Erick menegaskan, tanggal 28 Oktober menjadi pengingat sejarah perjuangan seluruh elemen pemuda Indonesia yang berhasil menanamkan semangat persatuan dalam Sumpah Pemuda 1928. Namun semangat itu tidak boleh berhenti pada romantisme sejarah semata.

Pemuda saat ini harus hadir sebagai pelaku perubahan yang kritis sekaligus optimistis menatap masa depan bangsa.

“Bangsa ini menanti bangkitnya generasi muda untuk mengambil peran nyata dalam pembangunan. Jangan hanya menjadi penonton. Jadilah penggerak perubahan dengan karakter, daya saing, dan semangat kolaborasi,” ujar Erick, dikutip dari infopublik.id.belum lama tadi

‎Ia menambahkan, dalam konteks pembangunan nasional, pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 menempatkan penguatan karakter, produktivitas, dan daya saing generasi muda sebagai prioritas utama.

Langkah ini selaras dengan Asta-Cita Presiden Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka yang menekankan pentingnya pembangunan manusia unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.

Menurut Erick, tantangan yang dihadapi pemuda Indonesia saat ini tidak ringan. Persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, hingga penyebaran hoaks menjadi ancaman nyata bagi masa depan bangsa. Karena itu, pembangunan karakter kebangsaan menjadi kunci untuk membentuk generasi yang tangguh dan berintegritas.

‎“Pembangunan fisik tanpa membangun mental dan karakter masyarakat akan sia-sia. Pemuda harus menjadi garda depan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila, melawan pesimisme, serta menguatkan solidaritas sosial,” tegasnya.

Lebih jauh, Erick mengajak para pemuda untuk bertransformasi dan memproyeksikan masa depan bangsa dalam jangka panjang. Ia menilai, pemuda memiliki potensi strategis untuk mendorong transformasi di berbagai bidang  mulai dari ekonomi, sosial budaya, hukum, hingga tata kelola kepemudaan.

‎“Semangat Sumpah Pemuda harus kita aktualisasikan dalam bentuk gerakan moral, gerakan intelektual, dan semangat membangun harapan bersama. Indonesia tidak akan maju tanpa partisipasi aktif dan kepemimpinan pemuda,” tambahnya.

‎Dengan mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini diharapkan menjadi tonggak penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, organisasi kepemudaan, serta seluruh lapisan masyarakat.

“Pemuda Indonesia harus bergerak bersama. Kolaborasi adalah kunci. Saat semua elemen bersatu, Indonesia akan melangkah lebih cepat menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045,” pungkas Erick.

‎Semangat kebangkitan pemuda yang dihidupkan setiap 28 Oktober menjadi simbol kontinuitas perjuangan bangsa. Dalam era transformasi digital dan bonus demografi, pemuda Indonesia bukan hanya penerus, tetapi juga penentu arah masa depan bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur.(YUN)