JURNALKALIMANTAN.COM, HULU SUNGAI SELATAN – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Selatan menegaskan komitmennya menjadi motor edukasi keluarga dalam upaya pencegahan perkawinan usia anak. Hal ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi bertajuk “Bersama Kita Cegah Perkawinan Anak (Cepak)” yang digelar Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu (5/11/25).
Sosialisasi ini merupakan bagian dari program berkelanjutan TP PKK Provinsi Kalsel yang dilaksanakan di 13 kabupaten/kota, HSS menjadi lokasi ketiga setelah Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Hulu Sungai Tengah.
Ketua Pokja I TP PKK Provinsi Kalsel, Nadzifah, dalam sambutannya menegaskan bahwa isu perkawinan anak bukan sekadar urusan keluarga, tetapi tanggung jawab bersama semua pihak.
“Perkawinan anak bukan hanya persoalan rumah tangga, melainkan tantangan bangsa dalam menyiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya. Pencegahannya harus menjadi gerakan bersama,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara orang tua, pendidik, tokoh agama, dan masyarakat dalam memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada anak-anak agar tidak terjebak dalam pernikahan dini.
“PKK memiliki jaringan kuat hingga ke tingkat desa. Ini menjadi kekuatan besar untuk menyebarluaskan informasi penting tentang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan anak,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten HSS Hj. Misnawati Suriani menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Ia menilai sosialisasi
“Cepak” menjadi langkah strategis memperkuat peran keluarga dalam melindungi masa depan anak.
“Dampak perkawinan usia anak sangat luas,mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga sosial ekonomi. Karena itu, kami akan menindaklanjuti kegiatan ini hingga ke tingkat kecamatan dan desa,” ucapnya.
Melalui program Cepak, TP PKK Kalsel berharap gerakan pencegahan perkawinan anak tidak berhenti di tataran sosialisasi, tetapi menjadi budaya sadar keluarga di seluruh pelosok Kalimantan Selatan.
(Uck/Ang)














