Persentase Bencana Alam Kecamatan Simpang Empat Minim Resiko

Bencana Alam Tanbu
Camat Simpang Empat, H Syamsuddin S.Sos MM, saat diwawancara di ruang kerjanya (Foto: Heru Setiawan)

JURNALKALIMANTAN.COM, BATULICIN – Persentase bencana alam di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu berpotensi sangat minim resiko.

Hal itu dikemukakan, Camat Simpang Empat, H Syamsuddin. Ia mengatakan, mengenai bencana musiman di wilayah ini masih dapat teratasi dengan baik, lantaran potensi resiko ditimbulkan kecil kemungkinan.

“Kalau Kecamatan Simpang Empat mengenai bencana tidak terlalu atau persentasinya sangat kecil. Cuman mengenai banjir saja, makanya mulai sekarang itu kami mohon nanti pada dinas terkait untuk membuat area atau aturan apapun bentuknya supaya area resapan area Kota itu ada,” ucapnya belum lama tadi.

Lebih lanjut ia menerangkan, oleh sebab itu, ketika area resapan ada, maka dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi masalah banjir.

“Atau di buatkan embung, itu ialah salah satu untuk penahan. Kalau lahan kayaknya cukup, tinggal kita usulkan saja,” terangnya.

Ia mengungkapkan, selama ini daerah di Kecamatan Simpang Empat ada dua Desa paling rawan banjir. Yakni, Desa Barokah, dan Desa Sejahtera.

“Kalau Desa Sejahtera ini sudah penuh, kemudian Desa Bersujud permukiman sudah padat. Karena area kota ini padat, jadi ketika membetulkan sebuah drainase ini sangat sulit,” jelasnya.

Menurutnya ada dua hal saat ini yang belum benar dapat tercover secara baik. Pertama masalah banjir, karena drainase terkunci. Sehingga banyak saluran mampet. kedua perlunya dukungan masyarakat.

“Dalam hal umpamanya ada pembenahan drainase dan sebagainya, ini tanah kadang pagar tidak mau dibongkar, padahal ini adalah kepentingan bersama,” bebernya.

Ia berharap adanya kesadaran masyarakat setempat, seperti menghibahkan sebagian tanahnya untuk jalan guna kenyamanan bersama-sama.

“Kalau memang itu masih dapat mundur, tapi kalau sudah kena sepadan rumah ini yang susah. Berarti kita harus mencari solusi yang lain. Jadi, apapun bentuknya kita harus tetap rutinitas dengan masyarakat karena ini adalah kunci, pembangunan itu tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat,” tutupnya.(dnw)