JURNALKALIMANTAN.COM, HULU SUNGAI SELATAN – Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Drs. H. Muhammad Noor, M.AP, resmi membuka kegiatan Bahtsul Masail Tahun 2025 yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Dalam Pagar (Dalpa) Kandangan, Senin (15/12/2025).
Pembukaan kegiatan tersebut dilaksanakan bersama Pimpinan Ponpes Dalam Pagar Kandangan Tuan Guru Haji (TGH) Ahmad Syairazi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten HSS TGH Muhammad Jaelani, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten HSS Ustadz Fahmi, serta perwakilan Kepala Kementerian Agama Kabupaten HSS.
Bahtsul Masail merupakan forum musyawarah ilmiah yang berkembang di lingkungan pesantren dan organisasi Islam, khususnya Nahdlatul Ulama (NU).
Forum ini bertujuan membahas berbagai persoalan kontemporer di bidang keagamaan, sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan dengan merujuk pada kitab-kitab klasik (turats), guna merumuskan solusi hukum Islam yang relevan dengan perkembangan zaman.
Dalam sambutan Bupati H. Syafrudin Noor, yang dibacakan Sekda HSS H. Muhammad Noor, disampaikan apresiasi dan penghargaan atas terselenggaranya kegiatan Bahtsul Masail tersebut.
“Kegiatan ini merupakan forum ilmiah keagamaan yang sangat penting, tidak hanya untuk menggali dan merumuskan hukum-hukum Islam, tetapi juga sebagai sarana melatih tradisi berpikir kritis, mendalam, dan bertanggung jawab yang berlandaskan Al-Qur’an, Hadis, serta pendapat para ulama,” ujarnya.
Ia menambahkan, Bahtsul Masail memiliki peran strategis dalam menjawab berbagai persoalan umat yang terus berkembang seiring dinamika zaman.
Kegiatan ini juga dinilai sebagai bentuk nyata kontribusi pondok pesantren dalam menjaga nilai-nilai keislaman, memperkuat moderasi beragama, serta menciptakan ketenteraman dalam kehidupan bermasyarakat.
“Pondok pesantren adalah benteng moral bangsa. Dari pesantren lahir generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan berakhlak mulia,” lanjutnya.
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berharap melalui forum Bahtsul Masail ini akan lahir pemikiran-pemikiran keislaman yang bijak, sejuk, dan dapat menjadi rujukan dalam menyikapi berbagai persoalan sosial, budaya, dan keagamaan di tengah masyarakat.
Kepada para santri, Sekda HSS juga berpesan agar momentum Bahtsul Masail dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk belajar, berdiskusi, dan memperdalam pemahaman keilmuan.
“Jadilah santri yang tidak hanya menguasai kitab, tetapi juga mampu mengamalkan ilmunya dengan sikap tawadhu, toleran, serta cinta terhadap tanah air,” pesannya.
Menutup sambutan, ia berharap kegiatan Bahtsul Masail 2025 dapat berjalan lancar, menghasilkan rumusan yang bermanfaat, serta membawa keberkahan bagi semua pihak, khususnya bagi Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
(Uck/Diskominfo)














