Lindungi Konsumen Jelang Nataru, Pemkab Bartim Awasi Harga dan Stok Pasar

Bersama unsur TNI dan Polri, Pemkab Bartim turun langsung ke Pasar Tamiang Layang, Senin (15/12). (Foto : Mc Bartim)

JURNALKALIMANTAN.COM,BARITO TIMUR – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Pemkab Bartim) memastikan masyarakat dapat berbelanja dengan aman dan nyaman. Bersama unsur TNI dan Polri, Pemkab Bartim melakukan pengawasan langsung ke Pasar Tamiang Layang, Senin (15/12/2025), guna melindungi konsumen dari potensi lonjakan harga dan praktik perdagangan yang merugikan.

Pengawasan lapangan tersebut dipimpin Asisten I Setda Barito Timur, Ari Panan P. Lelu, yang langsung menyasar kios dan lapak pedagang untuk berdialog langsung sekaligus mengecek harga dan ketersediaan bahan pokok, sehingga masyarakat tidak dirugikan akibat penimbunan maupun pengambilan keuntungan berlebihan.

[feed_them_social cpt_id=59908]

“Hari ini kami memastikan masyarakat bisa berbelanja dengan tenang. Harga terpantau, stok tersedia, dan tidak ada kelangkaan,” ujar Ari Panan kepada awak media.

Dari hasil pemantauan, sejumlah komoditas memang mengalami kenaikan harga, seperti kacang tanah, bawang merah, cabai rawit, dan daging sapi. Namun demikian, kenaikan tersebut dinilai masih dalam batas wajar dan tidak berdampak pada kelangkaan barang di pasar.

“Ada beberapa bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, tetapi masih normal dan terjangkau oleh warga. Stok juga aman,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa gangguan distribusi BBM yang sempat terjadi sebelumnya tidak memengaruhi stabilitas pasokan maupun harga kebutuhan pokok di Barito Timur. Pemerintah, kata Ari Panan, akan terus melakukan pemantauan agar kenaikan harga tidak berkembang menjadi lonjakan yang memberatkan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Pemkab Bartim turut mengingatkan para pedagang agar tetap menjaga etika berdagang dan tidak memanfaatkan meningkatnya permintaan menjelang Nataru.

“Berdagang tentu untuk mencari keuntungan, tetapi jangan sampai mengambil keuntungan yang berlebihan hingga merugikan masyarakat,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, pengawasan pasar akan dilakukan secara berkelanjutan. Tim gabungan bersama Dinas Kesehatan dijadwalkan kembali turun ke lapangan untuk memastikan keamanan dan mutu pangan, termasuk pemeriksaan makanan kedaluwarsa serta pengawasan barang penting lainnya seperti elpiji.

“Kami ingin masyarakat merasa terlindungi, harga terkendali, dan pasar tetap kondusif selama momentum Nataru,” tandas Ari Panan.

Berdasarkan hasil pemantauan di Pasar Tamiang Layang, harga bawang merah tercatat Rp65.000 per kilogram, bawang putih Rp35.000 per kilogram, gula pasir Rp17.000 per kilogram, beras gilai dan beras Ampari masing-masing Rp50.000 per gantang, serta beras SPHP Rp12.500 per kilogram.

Sementara cabai merah besar dan cabai keriting masing-masing Rp75.000 per kilogram, cabai rawit Rp130.000 per kilogram, daging ayam ras Rp45.000 per ekor, telur ayam ras Rp33.000 per kilogram, Minyakita Rp18.000 per liter, dan Bimoli Rp21.000 per liter.

Komoditas lainnya antara lain tomat Rp10.000 per kilogram, bawang bombai Rp35.000 per kilogram, daging sapi Rp160.000 per kilogram, tetelan sapi Rp100.000 per kilogram, ikan peda Rp45.000 per kilogram, bandeng Rp28.000 per kilogram, udang Rp100.000 per kilogram, ayam kampung Rp90.000 per ekor, kacang tanah Rp45.000 per kilogram, dan mentimun Rp8.000 per kilogram.

(Mc Bartim/Ang)

[feed_them_social cpt_id=57496]