JURNALKALIMANTAN.COM BANJARBARU – Diduga akibat konsleting listrik dua buah rumah di Jalan Gubermur Soebarjo Rt 13 Rw 03, Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru, hangus dilalap api.
Kapolsek Banjarbaru Barat, Kompol Andri Hutagalung, melalui Kanit Reskrim AKP Slamat Rahardjo, membenarkan, hal tersebut.
” Benar, dua buah rumah hangus terbakar, musibah tersebut terjadi pada Sabtu (27/3/2021) sekitar pukur 23.20 malam,” ucapnya kepada jurnalkalimantan.com
Menurut AKP Slamet Rahardjo, dua buah rumah yang terbakar tersebut terbuat dari kayu dan beratapkan seng.
” Dua buah rumah yang terbuat dari kayu, dinding papan beratapkan seng dimana rumah tersebut setiap harinya difungsikan sebagai rumah pekerja pembuatan kusen sekaligus tempat penyimpanan peralatan pembuatan kusen, ” jelasnya.
AKP Slamet Rahardjo mengatakan berdasarkan keterangan saksi dilapangan, saat saksi kerja lembur membuat kusen yang bersebelahan dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP), kedua saksi mendengar bunyi seperti ada konsleting listrik dan melihat api sudah membumbung diatas atap dan membesar pada pukul 23.15 wita.
” Melihat api membesar para saksi berupaya memadamkan dengan alat seadanya dibantu masyarakat sekitar untuk memadamkannya, ” katanya.
Masih dalam keterangan polisi, satu buah rumah yang terbuat dari kayu, dinding papan beratapkan seng berukuran 8 × 15 M2 yang tinggali oleh saksi 1, dan berisi peralatan pembuatan kusen yakni, Genset sebanyak 4 buah, Dinamo sebanyak 1 set, Kompresor sebanyak 3 buah, Mesin Dumping sebanyak 1 set, Peralatan pembuatan kusen, TV sebanyak 2 unit, Berbagai alat bangunan dan aluminium.
” Sedangkan satu buah rumah yang tidak dihuni terbuat dari kayu, dinding papan beratapkan seng berukuran 8 × 12 M2, ” katanya.
Untuk sementara asal api diperkirakan oleh pemilik rumah dan para saksi, berasal dari konsleting listrik. Dimana api membesar membakar seluruh bagian rumah dan peralatan pembuatan kusen yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM), sedangkan rumahnya terbuat dari bahan kayu serta didalamnya terdapat bahan- bahan yang mudah terbakar.
” Atas kerjadian tersebut, kerugian ditaksir sekitar Rp 150 juta hanya kerugian materiil dan tidak ada kerugian jiwa, ” pungkasnya. (Vino R)