Alhamdulillah Bupati Batola Kembali Aktif Bertugas

Bupati Batola Sakit
Hj. Noormiliyani, Bupati Batola menyerahkan bantuan Yayasan Dompet Sedekah Peduli Batola

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Bupati Barito Kuala (Batola), Hj. Noormiliyani A.S., kembali aktif bertugas setelah sekitar 2 bulan terbaring sakit, Senin (15/03/2021).

Di hari pertama bekerja, ia menyerahkan bantuan Yayasan Dompet Sedekah Peduli Batola kepada 4 warganya.

Keempat warga yang menerima bantuan di antaranya korban kecelakaan kelotok yang terjadi Sabtu (13/03/2021) sore yang menimpa satu keluarga, yakni Nova Wijayanto (27 tahun) dan istri Rahma (23) beserta 3 anaknya.

Warga Desa Jambu RT 5 Kecamatan Kuripan itu mendapatkan bantuan sebesar Rp10 juta yang diserahkan melalui Camat Hamdi.

Didampingi para pengurus lainnya yakni Hj. Harliani, Hery Sasmita, dan Syaifudin, bupati juga memberikan bantuan kepada 3 penerima berikutnya, yaitu anak lumpuh dari Desa Tabatan Kecamatan Kuripan, sebesar Rp12.000.000,00 atas nama Munawarah (9 tahun), dan kepada Yeni Febriansyah (2 tahun) yang berasal dari Desa Patih Selera Kecamatan Belawang yang mengidap tumor jinak (Lymphangioma), dengan jumlah yang sama, serta pasien penderita TB Paru atas nama Khairil, dari Kecamatan Anjir Muara sebesar Rp15.000.000,00.

Di sela kesibukannya, Noormiliyani mengungkapkan kondisinya selama sakit dan menjalani pemulihan kepada para wartawan.

Dari jumpa pers di pendopo kediaman dinasnya di Marabahan, isteri Anggota DPRD Provinsi Kalsel H. Hasanuddin Murad ini menyampaikan, ia turut terpapar Covid-19 dan sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin.

Beruntung dengan kondisi yang baik tanpa ada keluhan penyakit lain serta penanganan yang maksimal dari petugas kesehatan, sehingga bupati perempuan pertama di Kalsel itu dapat sembuh dan kembali beraktivitas seperti semula.

“Saya bersyukur dengan kondisi saat ini sudah bisa beraktivitas, bahkan naik turun tangga, cuman pengaturan nafas yang masih dibatasi,” ucapnya.

Normiliyani menambahkan, saat dirawat kondisinya tergolong parah sehingga kemungkin sembuh terbilang kecil mengingat usia yang sudah mencapai 60 tahun.

Anak Gubernur Kalsel periode 1963—1968 almarhum Aberani Sulaiman ini menambahkan, selama sakit ia menutup semua akses komunikasi, baik itu via telepon, secara langsung, bahkan dengan pihak keluarga sekalipun.

“Itu dimaksudkan guna fokus penyembuhan selama dirawat sehingga tidak ada informasi mengenai keadaan saya yang saat itu memang tidak bisa dimintai keterangan baik dari pihak rumah sakit maupun keluarga,” katanya.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Daerah (Prokopimda) Sekretariat Daerah Batola, Hery Sasmita menyampaikan, untuk kegiatan yang melibatkan bupati saat ini akan ditangani pihaknya, baik terkait dengan berkas maupun tamu resmi, untuk diterima dengan jumlah sangat terbatas dan sesuai prioritas.

“Jadi untuk kegiatan apapun yang melibatkan bupati, wajib melalui Bagian Prokopimda yang akan dilanjutkan ke bupati sesuai skala prioritas dan diputuskan oleh bupati, baik dihadiri langsung, via daring, atau diwakilkan,” ucapnya.

(Alibana/AhmadMT)