Kelima misi tersebut adalah:
1. Kembali ke dasar (to basic): Membangun keluarga yang baik dan aktif dalam rumah ibadah.
2. Memakmurkan tempat ibadah: Merangkul seluruh elemen keberagaman umat beragama serta mengaktifkan kegiatan keagamaan.
3. Memakmurkan rumah PKS: Menghidupkan kembali semangat juang di rumah aspirasi politik PKS.
4. Membangun rumah kebangsaan: Menguatkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan mendorong hadirnya SDM unggul untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
5. Rumah kemanusiaan: Menjadi bagian dalam upaya menciptakan perdamaian yang abadi.
Almuzzammil menekankan pentingnya soliditas kader dan struktur organisasi untuk menyukseskan kerja-kerja politik ke depan, termasuk mendukung pemerintahan koalisi Prabowo.
“Kesuksesan Presiden (Prabowo) sebagai pemimpin nasional juga menjadi kesuksesan bagi koalisi, dan pada akhirnya untuk 280 juta rakyat Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Almuzzammil juga mengumumkan agenda organisasi ke depan. Pada Juli 2025, akan ada penyegaran kepengurusan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, yang dilanjutkan dengan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) PKS pada September 2025.
“Di Munas nanti, kita akan menyusun program strategis PKS untuk menghadapi Pemilu 2029,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa hanya kader PKS yang dapat menjabat sebagai Ketua DPW dan DPD, bukan dari luar struktur partai.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Kalsel, H. Ja’far, menyatakan bahwa kedatangan Presiden PKS ke Banua menjadi kehormatan besar bagi seluruh kader.
“Kalsel menjadi provinsi ketiga yang dikunjungi Presiden PKS yang baru. Ini menjadi sinyal kuat dimulainya konsolidasi nasional dengan semangat perubahan,” pungkasnya. (YUN)














