JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR – Peringatan 5 Rajab yang diperkirakan dihadiri ribuan warga, menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjar, khususnya terkait penataan ruang publik dan aktivitas masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.
Lonjakan keramaian dinilai perlu diantisipasi sejak dini, agar tidak menimbulkan gangguan ketertiban. Untuk itu, Anggota Komisi I DPRD Banjar Siti Noor Annisa menilai peran Satuan Polisi Pamong Praja menjadi kunci, dalam menjaga keseimbangan antara kelancaran aktivitas keagamaan, lalu lintas, dan kegiatan ekonomi warga.
Menurutnya, pengawasan terukur diperlukan agar semua kepentingan dapat berjalan beriringan.
“Yang terpenting adalah pengaturan di lapangan, supaya arus lalu lintas tetap lancar dan ruang publik tidak terganggu,” ujar Annisa, Selasa (16/12/2025).
Selain pengamanan, ia juga menyoroti penataan pedagang kaki lima yang biasanya meningkat saat kegiatan keagamaan besar berlangsung.
Menurut Annisa, pengaturan yang baik justru dapat memberikan kenyamanan bagi jemaah sekaligus membuka ruang bagi masyarakat untuk berusaha.
“PKL perlu ditata, bukan dilarang. Dengan pengaturan yang tepat, aktivitas ekonomi tetap hidup tanpa mengganggu jemaah,” katanya.
Meski belum dilakukan rapat internal khusus antara DPRD dan Satpol PP, Annisa menegaskan pentingnya komunikasi dan koordinasi lintas instansi sebagai langkah antisipatif.
Ia berharap dengan sinergi semua pihak, pelaksanaan Peringatan 5 Rajab dapat berlangsung aman, tertib, dan memberi dampak positif bagi masyarakat.
(Dyt/Ahmad M)
