JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Kuala (Batola) akhirnya menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran (TA) 2021 sebesar Rp1.350.689.400.950,00.
Besaran nilai tersebut disahkan melalui Rapat Paripurna dalam Rangka Penandatanganan Berita Acara Persetujuan Bersama Raperda Perubahan APBD TA 2021 sekaligus penyampaian 4 Raperda insiatif dari DPRD Batola, Senin (13/09/2021).
Dalam berita acara persetujuan antara Bupati Hj. Noormiliyani A.S. dengan Ketua DPRD Saleh dan Wakil Ketua Agung Purnomo serta Hj Arpah ini, diperoleh gambaran pendapatan daerah sebesar Rp1.244.007.198.588,00 yang berasal dari pendapatan asli daerah Rp62.949.723.748,00, pendapatan transfer Rp1.123.789.617.347,00, dan lain-lain pendapatan yang sah Rp57.267.857.493,00.
Sementara belanja daerah diproyeksikan mencapai Rp1.350.689.400.950,00 yang terdiri dari belanja operasional Rp910.230.830.941,00, belanja modal Rp216.633.899.679,00, belanja tak terduga Rp3.569.533.030,00, dan belanja transfer Rp220.255.137.300. Besarnya angka belanja daerah ini membuat defisit APBD-P 2021 mencapai Rp106.682.202.362,00.
Namun untuk pembiayaan daerah yang bersumber penerimaan pembiayaan terdapat Rp126.782.202.362,00 dan pengeluaran pembiayaan Rp20.100.000.000,00, sehingga pembiayaan netto Rp106.682.202.362,00. Dengan demikian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun berkenaan sama dengan nol.
Basrin, salah seorang anggota Badan Anggaran DPRD Batola dalam laporan hasil pembahasan menjelaskan, pendapatan daerah pada kelompok pendapatan transfer mengalami penurunan 1,96% dari target pendapatan transfer APBD Murni 2021, yang mana sesuai tindak lanjut Permenkeu Nomor 17/PMK.07/2021 dalam rangka mendukung penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya, pemda diminta mengalokasikan minimal 2,5% dari transfer umum untuk mendukung pemulihan ekonomi, serta diwajibkan mengalokasikan anggaran untuk dukungan belanja kesehatan dan prioritas lainnya minimal 8% dari Dana Alokasi Umum
Sementara pada lain-lain pendapatan yang sah, pada pendapatan hibah, lanjut anggota DPRD Batola dari Fraksi PDIP ini, mengalami kenaikan Rp500.000.000,00 untuk mengakomodir hibah Pemerintah Provinsi Kalsel kepada Pemkab Banjar, Batola, Tanah Laut, HSS, Balangan, dan Kota Banjarmasin.
“Secara total, pendapatan terkoreksi mengalami penurunan sebesar 0,60% dari target semula, sedangkan untuk pendapatan pada kelompok PAD mengalami kenaikan 23,46%, dikarenakan adanya koreksi atas target pendapatan pajak daerah, sehingga terdapat kenaikan sebesar 25,71%,” rinci Basrin sembari menyatakan untuk target pendapatan retribusi terdapat pengurangan 13,78%.
Sedangkan pada hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lanjutnya, terdapat kenaikan 17,75%, dan pada target pendapatan lain-lain yang sah mengalami kenaikan 29,92% dari target APBD TA 2021.
“Untuk penambahan, pengurangan, maupun pergeseran pagu anggaran Tim Anggaran Pemda ini, kiranya bisa dipergunakan sesuai program dan kegiatan yang sifatnya prioritas masing-masing SKPD serta mengoptimalkan kinerja, sehingga dapat memenuhi target yang akan dicapai,” sarannya.
Sementara itu, Bupati Hj. Noormiliyani A.S. pada pendapat akhirnya mengatakan, APBD-P TA 2021 ini tak hanya memberikan dukungan terhadap proses pembangunan, namun juga sangat dinantikan sebagai sumber daya bagi penyempurnaan kinerja, guna mewujudkan secara maksimal Visi dan Misi Pemkab Batola.
“Perubahan APBD kali ini akan menjadi titik penting dalam merangkai kesinambungan yang konsisten, bagi penyelenggaraan pembangunan sekaligus dalam penyesuaian perubahan ketersediaan anggaran,” harapnya.
Lebih lanjut mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini mengatakan, nilai penting dari legalitas Perubahan APBD TA 2021 Batola, adalah tersedianya anggaran guna menambah intensitas kegiatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
“Meskipun terjadi penurunan pendapatan yang sebagian besar dari penurunan pendapatan transfer pemerintah pusat, namun untuk penerimaan pembiayaan daerah bertambah, sehingga secara total nilai Perubahan APBD TA 2021 meningkat dibandingkan APBD TA 2020 murni,” pungkasnya.
(Alibana/AhmadMT)