JURNALKALIMANTAN.COM, TAPIN – Hujan deras dengan intensitas tinggi memicu banjir di tiga kecamatan di Kabupaten Tapin, Ahad (26/1/25) malam.
Banjir melanda Kecamatan Piani, Lokpaikat, dan Tapin Selatan dengan ketinggian air bervariasi antara 5 hingga 70 cm.
Operator Pusdalops-PB BPBD Tapin Rahmani menjelaskan, banjir terjadi akibat curah hujan yang berlangsung lama dan saluran drainase yang tak mampu menampung debit air.
“Volume air yang besar tidak bisa diserap tanah atau ditampung saluran drainase, sehingga meluap ke permukaan dan menyebabkan banjir,” ujarnya, di Rantau, Senin (27/1/25).
Ia mengatakan banjir di Kecamatan Piani tercatat merendam dua desa, yakni Desa Beramban dengan 9 kepala keluarga (KK) terdampak dan Desa Miawa dengan 117 KK.
Selain itu, di Kecamatan Lokpaikat, banjir merendam Desa Binderang, khususnya di RT 05 RW 03, dengan total 17 KK atau sekitar 20 rumah.
Di Kecamatan Tapin Selatan, Kelurahan Tambarangan RT 03 dan RT 04 terdampak dengan total 18 KK.
Hingga Senin pagi (27/1), kata dia, banjir di sebagian besar wilayah sudah mulai surut, dan aktivitas warga perlahan kembali normal.
“Kemungkina debit air di Kelurahan Tambarangan, Kecamatan Tapin Selatan, masih berpotensi meningkat untuk itu, kami mengimbau masyarakat tetap waspada,” katanya.
Pihaknya bersama pihak terkait juga telah turun ke lokasi, untuk melakukan pengecekan, pendataan, dan membantu evakuasi kendaraan yang terjebak banjir.
“Dari hasil pemantauan dan pendataan tidak ada korban jiwa, luka-luka, maupun pengungsi dalam kejadian ini fasilitas umum juga dilaporkan aman,” ucapnya
BPBD Tapin meghimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca dari pihak berwenang dan melaporkan jika terjadi kondisi darurat.
(Fer/Ang)