Batola Kembali Berduka, Kadisporbudpar Gusti Ruspandi Berpulang 

Kadisporbudpar Gusti Ruspandi Berpulang

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola) kembali berduka. Setelah Kepala Dinas Perhubungan Samsul Arifin meninggal dunia pada 04 Maret lalu, kini Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporbudpar) Gusti Ruspandi yang berpulang, pada Sabtu (22/05/2021) malam, sekitar pukul 21.30 WITA.

Pria kelahiran Hulu Sungai Utara 30 Mei 1965 itu meninggal dunia di kediamannya, Kompleks Keruwing Indah, Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak.

Almarhum meninggalkan satu istri dan dua anak terdiri dari satu putra dan satu putri.

Sebelum meninggal dunia, lelaki ramah itu sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Banjarmasin sejak 16 Mei 2021, dengan diagnosis penyakit jantung.

“Almarhum sebenarnya sudah pulang ke rumah pada Jumat (21/05/2021). Namun Allah berkehendak lain, dan beliau meninggal dunia,” jelas Kabag Protokol, Dokumentasi, dan Komunikasi Pimpinan Daerah Sekretariat Daerah Batola Hery Sasmita.

Gusti Ruspandi yang dikenal mudah akrab dengan semua orang itu mengabdi di Batola sejak 1985, sebagai guru di SDN Waringin Kencana di Kecamatan Wanaraya hingga 2002.

Almarhum juga pernah mengajar di SMPN Belawang dan selanjutnya menduduki jabatan Kasi Pemuda dan Olahraga di Dinas Pendidikan Batola sejak 2006.

Sebelum dipercaya menjadi Kadisporbudpar sejak 2019, Gusti Ruspandi menempati posisi Kabid Sarana dan Prasarana pada Dinas Pendidikan.

Selama memimpin Disporbudpar Batola, cukup banyak terobosan yang berhasil dilakukan Gusti Ruspandi. Di antaranya memperjuangkan Batola memperoleh Dana Alokasi Khusus dari Kemenpora untuk pembangunan gedung olahraga internasional, kendati dalam situasi banyaknya anggaran yang dipangkas untuk penanganan Covid-19.

Saat ini pembangunan sarana olahraga yang berada di Jalan Tarutan Marabahan yang diberi nama GOR Setara tersebut, telah selesai dibangun sejak akhir Januari 2021.

Selain itu, lelaki pekerja keras tersebut juga tengah mengupayakan pembangunan kanal dayung bertaraf internasional di Marabahan. Pembangunan venue seluas 100 x 1.500 meter ini bersumber dari APBN.

Kanal itu nantinya juga diharapkan bisa berfungsi untuk meminimalisir dampak banjir dan sumber air untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan

(Alibana/AhmadMT)