JURNALKALIMANTAN.COM, TANAH BUMBU – Keputusan PT Pertamina (Persero) menaikkan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis pertamax turbo, pertamina dex, dan dexlite sejak 12 Februari 2022 lalu. Berdampak menurunnya, pendapatan pada sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah. Khususnya Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Penurunan pendapatan itu, diakui sangat dirasakan salah satu pengawas SPBU di Tanbu, Hj Dayah. Ia mengatakan, semenjak adanya kenaikan harga BBM non subsidi. tempat yang diawasinya berlokasi di Sungai Dua, Kecamatan Simpang Empat itu berpengaruh terhadap minimnya pembeli.
“Sepi, biasanya mereka masuk meliat dan turun nanya berapa harga. Lalu langsung naik mobil keluar SPBU. Tidak jadi mengisi,” kata wanita ramah dengan sejumlah jurnalis daerah ini saat dikonfirmasi, Selasa (15/2/2022).
Sebagai informasi, penyesuaian harga BBM non subsidi di SPBU Tanbu, yakni. Pertamax Turbo semula Rp. 12.200 naik hingga 13.750, Dexlite Rp 9.700 jadi Rp 12.400, Pertamina Dex Rp 11.550, saat ini senilai Rp. 13.450.
Seperti diketahui, bahan bakar khusus (BBK) di SPBU Sungai dua ini, terbilang lengkap dijual. Mulai dari, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, pertalite, hingga bio solar.
Ia berharap, kenaikan BBK ini dapat segera pulih. Sebab, sangat mempengaruhi minat pembeli.
Dampak kenaikan harga BBK inipun, turut senada dirasakan SPBU Tanbu lainnya. Hal itu diungkap oleh pengawas SPBU di Batulicin, Sayyed Nazamudin.
(As)