JURNALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin (31/3/2025).
Hal itu berdasarkan pada keputusan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar, di Kantor Kemenag, Jakarta, Sabtu (28/3) malam.
“Berdasarkan hisab, posisi hilal wilayah Indonesia yang tidak memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), serta tidak adanya laporan hilal yang terlihat, maka disepakati bahwa tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin tanggal 31 Maret 2025,” ungkap Menag dalam keterangan persnya melalui televisi nasional.
Menurutnya, posisi hilal saat ini di seluruh Indonesia masih di bawah ukuf, yang berkisar minus 3 derajat 15 menit 47 detik sampai 1 derajat 4 menit 57 detik, yang berarti belum memenuhi kriteria.
“Maka terjadi Iatigmal, jadi disempurnakan menjadi 30 hari puasa kita tahun ini, besok tetap puasa,” tambah Menag.
Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah melakukan penentuan awal bulan kamariah selalu menggunakan 2 metode, yaitu rukyat dan perhitungan.
“Hal itu telah dilakukan dan dibawa pada sidang isbat, dan telah dimusyawarahkan bersama alim ulama, tokoh ormas Islam, para pakar, dan tokoh masyarakat lainya,” jelas Menag.
Dengan demikian, perayaan Idulfitri 1446 Hijriah berlangsung secara serentak dengan jamaah Muhammadiyah, yang telah menetapkan di tanggal yang sama.
(Hik/Ahmad M)
