JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, diabetes melitus menjadi penyakit nomor 5 terbanyak yang diidap masyarakat tahun 2022, dengan 1.409 kasus.
Untuk itu, pihaknya meningkatkan kapasitas tentang penyakit tersebut kepada 150 kader dari 67 pos pembinaan terpadu, Senin (8/5/23).
Pada pembukaan kegiatan, Kepala Dinkes M. Ramadhan menyampaikan, setelah 2 tahun kurang aktif dikarenakan pandemi, posbindu ia harapkan kembali bergairah.
“Semakin aktif posbindu, maka semakin banyak deteksi dini penyakit yang ditemukan (skrining awal), karena deteksi dini, adalah mitigasi terhadap semua penyakit, kita bisa mitigasi risiko lebih dahulu,” paparnya.
Sosialisasi ini juga dihadiri Ketua Tim Pokja Kesehatan Jiwa drg. Irmah Setiawati, M.Si. dan juga narasumber dr. Dina Aulia Insani, Sp.G.K., AIFO-K.
Menurut dr. Dina, pencegahan bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup, seperti menghindari minuman dan makanan kekinian yang tinggi gula dan tinggi tepung, hingga akhirnya meningkatkan faktor risiko terjadinya diabetes.
“Paling penting adalah perubahan gaya hidup, mulai dari diet dan latihan fisik yang rutin dan tepat,” tuturnya.
“Lebih baik menghindari sebelum kena penyakit. Kalau sudah kena penyakit, akhirnya akan menjadi lebih banyak pantangan. Latihan fisiknya dimulai aja dahulu sesuai hobi, yang penting jangan banyak mager” tutupnya.