JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR – Menyambut momen keagamaan 5 Rajab (Haul Guru Sekumpul) yang mendatangkan lonjakan pengunjung ke Kabupaten Banjar, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) memastikan ketersediaan bahan pangan khususnya beras dan ikan berada dalam kondisi aman.
Kepala DKPP Sipliansyah mengatakan, hasil pemantauan terakhir menunjukkan Kabupaten Banjar masih berada pada posisi surplus gabah.
“Jika digiling menjadi beras, ketersediaannya cukup hingga Juli 2026,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Sipliansyah menjelaskan, perhitungan tersebut merujuk pada selisih antara produksi gabah dan konsumsi masyarakat, termasuk aliran distribusi beras ke daerah sekitar.
“Surplus kita kemarin sekitar 28.000 ton, jadi kondisi pangan masih sangat terkendali,” ujarnya.
Kadis juga memastikan, potensi lonjakan masyarakat pada momen 5 Rajab tidak akan mengganggu pasokan beras.
“Dengan banyaknya masyarakat yang datang, biasanya ada juga beras dari luar yang masuk. Bulog dan distributor sudah siap menambah pasokan bila diperlukan,” katanya.
Menurut Sipliansyah, ketersediaan beras di Banjar tidak hanya bergantung pada hasil panen lokal.
“Selain dari petani kita, distributor juga mendatangkan beras dari luar daerah untuk menjaga keseimbangan stok dan permintaan selama acara besar nanti,” tambahnya.
DKPP juga meminta para pelaku usaha di sektor pangan dan perikanan untuk menjaga stabilitas harga, agar tidak memicu kenaikan inflasi daerah menjelang momen 5 Rajab.
“Kami berharap stok tetap terpenuhi dan tidak ada kenaikan harga yang signifikan,” pesan Sipliansyah.
Ia pun menegaskan pentingnya kerja sama seluruh pelaku usaha, agar seluruh rangkaian kegiatan keagamaan tersebut berjalan lancar.
“Kita ingin kegiatan besar ini berlangsung tanpa kendala ketersediaan pangan,” pungkas Kadis.
(Ayr/Ahmad M)














