JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dari Fraksi PKS, Firman Yusi, menyoroti pentingnya optimalisasi pendapatan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun 2026.
Dalam rapat yang digelar Komisi II DPRD Kalsel bersama sejumlah mitra kerja di antaranya Bappeda, Bapenda, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), serta Biro Ekonomi Setda Provinsi Kalsel, Firman menyampaikan beberapa poin penting.
“Saya mendorong agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengoptimalkan potensi pendapatan daerah. Berdasarkan keterangan dari pihak eksekutif, untuk tahun 2026 pendapatan daerah mengalami penurunan, baik karena faktor eksternal seperti fluktuasi harga komoditas andalan Kalsel, yakni batubara, maupun faktor internal seperti tidak tercapainya target pendapatan,” ungkapnya, Jum’at (1/8/2025).
Sekretaris fraksi PKS DPRD Kalsel ini juga menekankan bahwa optimalisasi pendapatan sangat penting untuk mendukung pembiayaan program-program strategis pemerintah daerah saat ini yang memiliki beban cukup besar.
Selain itu, Firman juga menyoroti pentingnya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran.
“Pemerintah Provinsi Kalsel telah menganggarkan sebesar Rp10,3 triliun untuk APBD 2026. Harapannya, anggaran ini dapat digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan,” pungkasnya. (YUN)