Fraksi PDIP Berpendapat BUMD Kalsel Belum Maksimal Tambah PAD

JURNAL KALIMANTAN.COM, BANJARMASIN Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan berpendapat, Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD belum maksimal kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) provinsi ini.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Muhammad Rosehan Noor Bahri dalam membacakan pemandangan umum Fraksinya terhadap Raperda tentang RAPBD Tahun 2022 pada rapat paripurna DPRD Kalsel, Senin (08/11/2021).

Menurut Fraksi PDI Perjuangan ini , propinsi ini memiliki sumber yang cukup potensial dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah.

“Oleh karena itu, perlu kebijakan konkrit, apa yang dilaksanakan pemerintah provinsi (Pemprov)/Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mendorong kinerja BUMD agar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD,” tambah wakil ketua komisi III DPRD Kalsel itu.

Pada kesempatan tersebut , Fraksi PDI Perjuangan menyentil, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Kalsel yang mengalami kekosongan sekitar tujuh bulan.

“Selain itu, adanya broker di Bank Kalsel yang sangat mempengaruhi pendapatan PT Penjamin Kredit Daerah (Jamkrida) Kalsel. Hal tersebut agar menjadi perhatian Gubernur Kalsel,”pungkasnya.

RAPBD Kalsel tahun 2022 yang sedang mulai pembahasan terdiri dari Pendapatan Daerah Rp5,5 triliun lebih dan Belanja Daerah Rp5,5 triliun lebih atau mengalami selisih kurang Rp35 miliar yang akan ditutupi dengan pembiayaan netto.(Yunn)