JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin didampingi Ketua TP PKK Hj. Fathul Jannah Muhidin turut memeriahkan Funbike Banua Qristival yang digelar Bank Indonesia Wilayah Kalsel, Sabtu (4/10/2025), di halaman Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin.
Kegiatan funbike diikuti ratusan peserta dengan rute start dari Gedung Sultan Suriansyah menuju Handik Bhakti-Alalak Kabupaten Banjar hingga simpang empat Jalan Gubernur Syarkawi, lalu kembali ke titik awal.
Banua Qristival digelar sebagai upaya mendorong masyarakat menggunakan sistem pembayaran digital melalui QRIS.
Selain gowes, Hj. Fathul Jannah bersama peserta mengikuti senam zumba usai pelepasan peserta, sementara Gubernur H. Muhidin bersama Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Kepala BINDA Kalsel Brigjen Pol Nurullah, dan forkopimda lainnya ikut bergabung senam zumba saat peserta kembali di lokasi finish.
Kepala Kantor BI Kalsel, Fadjar Majardi, menyampaikan bahwa kegiatan ini menggabungkan olahraga, hiburan, sekaligus edukasi pembayaran digital. Menurutnya, QRIS memberikan kemudahan dan keamanan bertransaksi.
Hingga Agustus 2025, tercatat pengguna QRIS di Kalsel mencapai 779 ribu orang dengan total transaksi 37 juta kali.
Sekdaprov Kalsel, Muhammad Syarifuddin, yang membacakan sambutan Gubernur, memberikan apresiasi atas gagasan BI yang mampu menghadirkan kegiatan sehat dan menyenangkan, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang transaksi digital.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat melihat kolaborasi semua pihak dalam mendukung perekonomian Banua,” ujar Syarifuddin.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur H. Muhidin dan Hj. Fathul Jannah menyerahkan hadiah undian, termasuk paket umrah untuk peserta yang beruntung.
Banua Qristival sendiri merupakan rangkaian dari Festival Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini (Antasari) 2025 yang sudah digelar sejak 2021.
Festival tahun ini berlangsung dari Mei hingga November dengan berbagai kegiatan, mulai dari lomba antar penyedia jasa pembayaran (PJP), kompetisi antar anggota TP2DD, hingga edukasi literasi digital yang terintegrasi dengan Indonesia Digital Month.
(Sumber : Biro Adpim)
