Hadapi Penilaian, Tim Gustu KLA Batola Optimis Mendapat Penghargaan di Tahun Ini

Kota Layak Anak
Hj. Noormiliyani A.S. Membuka Rakor secara dalam jaringan.

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Dalam rangka menyongsong penilaian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk evaluasi kabupaten/kota layak anak (KLA), Tim Gugus Tugas (Gustu) KLA Kabupaten Barito Kuala (Batola) menggelar rapat koordinasi (Rakor), Kamis (21/04/2021).

Rakor yang berlangsung di Command Center Dinas Komunikasi dan Informatika ini, dipimpin Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Hj. Harliani, bersama perwakilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, yang dibuka Bupati Hj. Noormiliyani A.S. secara dalam jaringan.

Dalam sambutannya bupati menyampaikan, bahwa yang terpenting dari proses pengembangan KLA, adalah koordinasi dari para pemangku kepentingan dalam pemenuhan hak-hak anak, yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

Ia mengharapkan seluruh komponen turut serta menyukseskan Batola sebagai KLA, mengingat anak tak bisa dipisahkan dari keberlangsungan hidup sebuah bangsa dan negara.

“Karenanya, anak harus mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial, serta perlu dilakukan upaya perlindungan dalam rangka kesejahteraan, dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-hak mereka tanpa diskriminasi,” ucapnya.

Baca Juga : 5 Prioritas Kebijakan di Tahun Terakhir Kepemimpinan Bupati Batola

Terpisah, Kepala DPPKBP3A Batola, dalam paparan capain skor KLA menyatakan, tahun 2019 lalu, Batola belum memperoleh penghargaan, mengingat skor yang diraih masih di bawah kategori penghargaan Pratama.

Pada penilaian tahun 2021 ini, Harliani, yang juga Wakil Ketua Gustu KLA Batola ini, optimis meraih penghargaan tersebut.

Selain itu dinilainya, sejumlah indikator yang dilaksanakan secara mandiri di sejumlah SKPD terkait, masih banyak yang belum terpenuhi, di antaranya yang masuk pada klaster I (hak sipil dan kebebasan), klaster II (lingkungan keluarga dan pengasuh alternatif), klaster III (kesehatan dasar dan kesejahteraan), klaster IV (pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya), dan klaster V (perlindungan khusus).

Agar skor capaian KLA Batola pada saat evaluasi tim pada 5 April 2021 dapat terpenuhi, ia mengharapkan semua SKPD terkait segera melengkapi setiap indikator yang dibutuhkan dalam penilaian. (Alibana/Ahmad MT)