“Halo Kotabaru” Edukasi Warga Hadapi Kemarau dan Karhutla : Pemkab Libatkan BPBD, BMKG, dan Sekda

JURNALKALIMANTAN.COM, KOTABARU – Pemerintah Kabupaten Kotabaru kembali mengedukasi masyarakat melalui program Talk Show Halo Kotabaru, yang kali ini mengusung tema “Siap Hadapi Kemarau dan Siaga Hadapi Karhutla”. Talk show yang dikemas dalam podcast Sobat Hebat ini berlangsung di Studio Radio Gema Saijaan, Rabu (30/07/2025).

Talk show ini menghadirkan tiga narasumber utama: Sekretaris Daerah Kotabaru Eka Saprudin, A.P., M.AP., Kepala Pelaksana BPBD Hendra Indrayana, S.STP., M.IP., dan Kepala BMKG Kotabaru Erik Handono.

Sekda Kotabaru, Eka Saprudin, memaparkan bahwa wilayah Kotabaru mencakup seperempat luas Kalimantan Selatan, yakni seluas 9.442,46 km², yang terdiri atas 22 kecamatan serta 202 desa dan kelurahan. Hampir separuh wilayah tersebut merupakan hutan dan lahan, sehingga sangat rentan terhadap kebakaran, terutama di musim kemarau.

“Melihat kondisi cuaca yang panas dalam beberapa hari terakhir, kita harus waspada dan mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan,” jelasnya. Ia juga menyambut baik program Halo Kotabaru sebagai media efektif untuk menyosialisasikan bahaya membakar lahan.

“Melalui talk show ini, kita terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Sedikit saja angin bisa menyebabkan api menyebar ke wilayah lain,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kotabaru telah menyiapkan berbagai peralatan serta Dana Tidak Terduga (DTT) setiap tahunnya untuk menghadapi bencana. Selain itu, tim penanggulangan bencana akan segera bergerak setelah Keputusan Bupati dikeluarkan.

Sementara itu, Kepala BMKG Kotabaru Erik Handono menjelaskan bahwa musim kemarau di wilayah Kotabaru diperkirakan dimulai pada akhir Juni hingga Agustus 2025, dengan puncaknya terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober.

“Durasi musim kemarau tahun ini diprediksi lebih pendek dari biasanya. Hingga saat ini hari tanpa hujan masih dalam kategori pendek, yakni 1 hingga 5 hari. Potensi hujan diperkirakan datang pada awal Agustus,” ungkapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kotabaru, Hendra Indrayana, turut menjelaskan berbagai langkah antisipasi menghadapi karhutla. Pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah rawan kebakaran menggunakan aplikasi Sipongi dan Lancang Kuning, serta menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat dan perusahaan agar turut menjaga wilayah masing-masing.

“Selain itu, kami juga membentuk Satgas Karhutla Hebat sebagai bentuk keseriusan menghadapi musim kemarau. Hebat berarti Hadir, Edukasi, Beraksi, Antisipasi, dan Tanggap,” terangnya.

Talk show ini menjadi bukti komitmen Pemkab Kotabaru bersama BPBD dan BMKG dalam memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan serta mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan yang dapat mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi.

(Eca)