JURNALKALIMANTAN.COM, HULU SUNGAI SELATAN – Keinginan masyarakat Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), khususnya yang berada di Desa Loksado, Lok Lahung, Tuningki, dan Kamawakan, untuk memiliki jembatan yang lebih representatif dan dapat dilalui kendaraan roda empat, akhirnya terwujud, dengan diresmikannya Jembatan Datu Mangkuraksa Jaya, Kamis (04/02/2021).
Jembatan baja yang berada di Desa Lok Lahung ini, diresmikan Bupati H. Achmad Fikry, didampingi Wakil Bupati Syamsuri Arsyad, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum serta Tata Ruang (PUTR), Tedy Soetedjo, maupun undangan lainnya, yang ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga melati dan penandatanganan prasasti.
Dalam sambutanya, Kepala Dinas PUTR HSS menyampaikan, proses pembangunan jembatan ini dilaksanakan melalui dua tahap, pertama di tahun anggaran 2019, dengan pembangunan pondasi hingga oprit, dengan nilai kontrak sebesar Rp1.344.557.000,00.
Sementara tahap kedua di tahun anggaran 2020, dilaksanakan pembangunan stuktur utama jembatan dan kelengkapannya, seperti pemasangan pagar pengaman, jalan cor beton, serta lampu penerangan, dengan nilai kontrak mencapai Rp4.928.393.344,00.
“Jembatan Baja ini merupakan jembatan pengganti dari jembatan lama berupa jembatan gantung yang menghubungkan tiga desa,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati mengungkapkan, bahwa jembatan permanen ini sudah lama diidam-idamkan masyarakat, karena merupakan akses utama penghubung beberapa desa.
Proses pembangunannya pun memiliki cerita yang panjang, bahkan setelah tujuh tahun dirinya menjabat sebagai kepala daerah, baru dapat terealisasi.
“Saya ingat rapatnya berlangsung alot sekali di kantor camat, namun melalui diskusi, akhirnya diperoleh kesepakatan. Masyarakat bersedia jembatan lama diperbaiki, dengan syarat, nantinya dapat dibangunkan jembatan permanen dan lebih representatif pada waktunya. Nah, mungkin inilah waktunya,” ucap Bupati.
Dirinya juga mengingatkan kesepakatan lainnya, yakni jembatan ini tidak digunakan untuk keperluan penebangan pohon serta mobilitas truk pengangkut kayu.
“Kita sepakat ingin menjaga kelestarian alam,” tambahnya.
Fasilitas jembatan ini sudah menjadi kebutuhan warga di wilayah ini, karena dinilai memiliki tingkat ekonomi yang cukup tinggi, sehingga membutuhkan akses mobilitas yang juga tinggi.
Reporter : Ucok S
Editor : Ahmad MT