JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Setelah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan pemantauan asrama yang berada di luar Kalsel selama dua bulan, ternyata banyak asrama yang memerlukan pembenahan fasilitas dan sarana prasarana. Selain itu, penambahan ruangan atau gedung asrama baru juga dirasa perlu dilakukan.
“Contohnya di Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Ada sekitar 300 mahasiswa asal Kalsel yang berkuliah di sana, tapi asrama yang ada hanya punya 5 kamar, dan ini dinilai sangat tidak memadai,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Muhammad Lutfi Saifuddin, kemarin.
Tak hanya memperjuangkan renovasi dan peningkatan kualitas hunian bagi mahasiswa, Komisi IV juga mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Kalsel membeli aset baru, mengingat daya tampung kamar yang terbilang sedikit dan tidak seimbang.
“Saya berharap dalam penyusunan anggaran tahun 2022, hal tersebut dapat direalisasikan, agar peningkatan seluruh bangunan asrama mahasiswa dapat benar-benar terwujud,” jelasnya.
Pihaknya juga mengusulkan tidak hanya sebatas renovasi, tapi juga pembelian aset untuk asrama putri. Mengingat selama ini asrama mahasiswa yang ada hanya untuk putra, padahal faktanya, mahasiswi dari Kalsel juga cukup banyak, dan berhak mendapatkan perhatian yang sama.
Apalagi tambah Lutfi, pembelian aset untuk asrama mahasiswa tak akan merugikan, karena dapat digunakan dengan optimal, dan tentunya dengan perawatan berkala, kondisinya bisa terus terjaga, agar tidak mengurangi kenyamanan para penghuni asrama.
“Mahasiswa Kalsel yang menempuh pendidikan di luar daerah, merupakan duta pengenalan budaya yang sudah seharusnya mendapatkan fasilitas asrama yang layak,” pungkasnya.
Editor : Ahmad MT