JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Berdasarkan rilis Dinas Lingkungan Hidup pada Senin (25/09/2023), terkait kondisi udara Kota Banjarmasin menunjukkan warna kuning, yang berarti berada di tingkat waspada.
Pada parameter PMI10O berada pada kategori sedang. Selain itu, pada parameter PM2,5 berada pada kategori tidak sehat.
Menurut indikator tersebut, polusi udara di Banjarmasin akan menyebabkan masalah pada mata, hidung, tenggorokan, iritasi paru-paru, batuk, bersin, pilek, dan nafas pendek, hingga dapat mengganggu fungsi paru-paru, dan memperburuk penyakit asma serta jantung.
Keterangan tersebut diambil dari stasiun Air Quality Monitoring System (AQMS) di kawasan Kayutangi, lebih tepatnya di halaman Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Merujuk hal itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan M. Ramadhan, mengimbau warga yang beraktivitas di luar ruangan agar memakai masker, menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat, dengan memperbanyak minum air putih, istirahat yang cukup, dan menambah daya tahan tubuh dengan minum vitamin.
“Terutama untuk para penderita penyakit asma agar selalu membawa obat-obat yang sering dikonsumsi, dan segeralah ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila terdapat kondisi gejala ISPA berupa batuk/tenggorokan gatal, panas tinggi/demam, kepala pusing, dan ada gejala diare,” ungkapnya kepada jurnalkalimantan.com, Rabu (27/9/23).
Apalagi menurutnya, berdasarkan data pihaknya, penderita ISPA pada bulan lalu juga meningkat cukup drastis.
“Bulan Juni tahun 2023 sebanyak 3.769 kasus, meningkat Juli 5.896 kasus, dan melonjak lagi di Agustus menjadi 5.257 kasus, terjadi tambahan sebanyak 906 kasus,” pungkasnya.














