Masyarakat Batola Siap Sambut Ikon Baru Jembatan Sungai Alalak

Peresmian Jembatan KayuTangi
Ist

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN Pembangunan Jembatan Sungai Alalak telah hampir rampung, dengan panjang total 850 meter, menghubungkan Kabupaten Barito Kuala (Batola) dengan Kota Banjarmasin.

Jembatan dengan konstruksi beruji kabel melengkung pertama di Indonesia ini, dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayutangi 1 yang telah berusia 30 tahun.

Hadirnya jembatan megah ini akan menjadi ikon baru Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Batola nantinya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola Saberi Thanoor menyampaikan, pihaknya ikut andil dalam pembangunan jembatan tersebut

“Peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batola ada pada pembebasan lahan dan pergeseran utilitas-utilitas yang dianggap menganggu pembangunan, maupun pelebaran jalan akses jembatan,” ungkap Saberi.

Ia menambahkan, Pemkab Batola menggelontorkan anggaran Rp6,8 miliar dalam pembebasan lahan tersebut.

“Kedua tiang cable stayed jembatan ini sendiri pondasinya berada di wilayah Batola, sehingga wajar kalo jembatan ini disebut ikon Batola,” paparnya.

Sejumlah warga di Kecamatan Alalak, khususnya yang memiliki usaha di sekitar area pembangunan, ikut berbangga atas selesainya jembatan yang menghabiskan dana Rp278 miliar ini.

“Kami sangat bangga atas ikon baru ini. Saya berharap jembatan ini lekas dibuka, sehingga usaha kami bisa semakin lancar, mengingat selama 3 tahun dibangun, setiap hari kawasan Handil Bakti mengalami kemacetan parah,” ungkap H. Uci, pemilik usaha kebutuhan pokok.

Hal senada diungkapkan Eka, ibu rumah tangga di Kelurahan Handil Bakti.

“Jembatan Sungai Alalak selain bisa dijadikan spot baru untuk berfoto, juga akan memperlancar akses dari dan ke Banjarmasin,” ujarnya.

Dari pantauan di lapangan, pengerjaan Jembatan Sungai Alalak sudah tahap penyelesaian, seperti pengecatan maupun penyempurnaan median jalan.

Pengawas Safety Lapangan Muwarin menyampaikan, baik rambu maupun kelengkapan lain juga sudah disiapkan.

“Saat ini jembatan tinggal peresmian, namun untuk hal itu harus menunggu hasil rapat dinas terkait maupun menunggu Sertifikat Laik Fungsi dari Kementerian PUPR,” jelasnya.

Sebelumnya, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI melakukan uji kelaikan, dengan skema terberat 32 truk jungkit, masing-masing berkapasitas 25 ton, yang mencoba melintasi Jembatan Alalak pada 30 Agustus lalu.

(Alibana/AhmadMT)