Mengenang Syekh H. Isma’il, Ulama Besar Penyebar Islam di Tanah Daha

Bupati HSS saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Haul Syekh H. Isma’il. (Foto : Ist)

JURNALKALIMANTAN.COM, HULU SUNGAI SELATAN – Ribuan jamaah memadati Langgar Datu Syekh H. Isma’il di Desa Pasungkan, Kecamatan Daha Utara, Ahad (10/8/25), untuk mengikuti Haul ke-92 ulama besar Datu Syekh H. Isma’il bin Syekh H. Muhammad Thahir.

Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H. Syafrudin Noor, didampingi Wakil Bupati H. Suriani, bersama alim ulama, habaib, tokoh masyarakat, dan guru agama.

Tausiyah agama disampaikan oleh KH. Abdussalam, AM., pengasuh Pondok Pesantren Datu Ismail, Tanah Grogot, Kalimantan Timur, yang juga saudara dari KH. Muhammad Bakhiet Barabai.

Datu Syekh H. Isma’il dikenal sebagai ulama berpengaruh yang berjasa besar dalam penyebaran ilmu agama Islam di wilayah Daha dan HSS. Beliau merupakan kakek dari KH. Muhammad Bakhiet, AM.

Dalam sambutannya, Bupati H. Syafrudin Noor mengapresiasi penyelenggaraan haul ini sebagai momentum untuk meneladani perjuangan Datu Syekh H. Isma’il.

“Kami bangga Hulu Sungai Selatan menjadi tempat tumbuhnya ulama-ulama besar seperti Datu Syekh H. Isma’il. Ini kekayaan spiritual dan budaya yang tak ternilai, yang menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya,” ujar Bupati.

Tak hanya bernuansa religius, kehadiran Bupati di Daha juga dimanfaatkan untuk memaparkan sejumlah program pembangunan strategis, khususnya infrastruktur jalan dan pelayanan publik, baik untuk tahun 2025 maupun rencana 2026.

Beberapa di antaranya meliputi rehabilitasi dan peningkatan ruas jalan utama di Daha Utara, Daha Selatan, dan Daha Barat, pembangunan Mal Pelayanan Publik di Tiga Daha, relokasi Kantor Camat Daha Selatan, pembangunan kantor perwakilan bupati di Daha, serta gedung serbaguna multifungsi.

Bupati berharap, pengembangan infrastruktur ini mampu meningkatkan pemerataan pembangunan, memajukan perekonomian, sekaligus menjaga nilai-nilai keagamaan yang telah diwariskan para ulama terdahulu.

(Uck/Ang)