JURNALKALIMANTAN.COM,TANAH BUMBU – Menjelang momen perayaan hari jadi (Harjad) Tanah Bumbu ke 19, Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporpar) setempat bakal menggelar lomba kreasi barang bekas.
Perlombaan ini, akan diselenggarakan oleh pihak teknis dari Disbudporpar melalui bidang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Pengparekraf).
Seperti diketahui bersama, ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep pada era ekonomi baru mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.
Sementara, barang bekas dimaksud ialah barang awalnya tidak terdapat kandungan nilai berharga (dianggap tidak guna), dan melalui proses kreativitas tertentu, lalu dijadikan barang memiliki daya tarik, dan bernilai jual tinggi di kalangan masyarakat, namun dengan catatan peralatan bekas medis tidak di perbolehkan.
Untuk informasi, pendaftaran lomba dimulai 14 – 30 Maret 2022. Sedangkan pada 31 Maret 2022 yakni, kreasi barang bekas akan dikumpulkan di Disbudporpar Tanah Bumbu pada 1 April 2022, dan akan dilakukan penjurian tepat di Kantor Bupati Tanah Bumbu.
Kabid Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudporpar Tanbu, Eddy Sukhrawardi menjelaskan, tujuan dari dilakukannya kreasi barang bekas tersebut merupakan upaya memberdayakan masyarakat dengan ekonomi kreatif, untuk bisa membuat inovasi baru dari barang bekas yang dianggap tidak berharga yang ternyata bisa diubah menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual tinggi.
“Banyak barang bekas terlihat justru hanya menjadi sampah. Barang bekas, jika mempunyai daya kreativitas tinggi maka bisa memberi manfaat dan mengubah nilai. Hal ini, sejalan dengan tujuan ekonomi kreatif sendiri,” ucap Eddy saat ditemui pada Senin (14/3/2022).
Ia menerangkan, pengurangan sampah di Bumi Bersujud perlu menjadi kepedulian bersama, sehingga masyarakat yang punya daya tarik untuk mengubah nilai sampah menjadi suatu kreativitas berharga perlu mendapatkan apresiasi dan penghargaan.
“Ini bukan hanya, menjadi sebuah daya kreativitas, tetapi menjadi benda yang mempunyai daya tarik sendiri di mata orang lain,” ujarnya.
Pemkab Tanbu berharap, dari penciptaan barang yang awalnya dianggap tidak berharga (tidak memiliki nilai) kemudian bisa dikreasikan menjadi barang yang (mengandung nilai) ataupun bernilai tinggi di masayarakat.
“Ekonomi kreatif sendiri memiliki ciri khas/ perbedaan menarik di setiap penciptaan produk, yang membuat daya tarik dan bisa dikenalkan ke khalayak ramai hingga ke luar daerah. Melalui, ini peran Duta Wisata, Putri Pariwisata dan Putra Putri Tenun, Pepelingasih dan lainnya, turut ikut serta membantu dalam memasarkan produk sehingga ekonomi kreatif kita di Tanah Bumbu ini meningkat,” katanya (As)














