MUI Tabalong Perkuat Peran Keumatan Lewat Rakorda MUI se-Kalimantan di Banjarmasin

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tabalong berpartisipasi aktif dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) MUI Wilayah V se-Kalimantan yang digelar di Hotel Aria Barito, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 18–20 Juli 2025.

Rakorda ini menjadi ajang strategis bagi MUI dari lima provinsi di Kalimantan untuk memperkuat sinergi antarulama serta membahas isu-isu keummatan yang berkembang di masyarakat.

[feed_them_social cpt_id=59908]

Sebagai tuan rumah, MUI Kalimantan Selatan mengundang perwakilan dari MUI provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara, serta MUI kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan. MUI Tabalong mengirimkan empat orang pengurus kabupaten dan 12 peninjau dari MUI kecamatan.

Ketua MUI Tabalong, KH. Sabilal Rusdi, menegaskan bahwa keikutsertaan mereka bukan hanya bentuk partisipasi, tetapi juga tanggung jawab moral dan kelembagaan dalam memperkuat peran ulama di tengah dinamika masyarakat.

“Kami hadir untuk memperluas wawasan pengurus, menjalin komunikasi antarwilayah, serta membangun kesamaan langkah dalam menangani persoalan keummatan. Rakor ini menjadi ruang penting untuk menyelaraskan visi dan peran MUI dalam menjaga keutuhan umat dan bangsa,” ujarnya.

Wakil Ketua MUI Tabalong, Ustadz Ahmad Surkati, menambahkan bahwa forum ini memberikan pembelajaran struktural tentang mekanisme pengambilan keputusan dalam organisasi ulama.

“Kami menjadikan forum ini sebagai tempat belajar, berdiskusi, dan menyerap pengalaman dari MUI daerah lain. Banyak dinamika umat yang bisa kita pelajari untuk menjadi bekal dalam merancang kebijakan dan fatwa di daerah,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu peninjau dari MUI Kecamatan Tanjung, Ustadzah Mansyur Hakim, menyebut keikutsertaannya sebagai pengalaman berharga yang memperluas pandangan tentang peran strategis lembaga ulama.

“Kami yang dari kecamatan merasa dilibatkan secara langsung, dan ini sangat memotivasi. Rakor ini membuka wawasan kami tentang pentingnya kolaborasi antar-MUI untuk menjaga moderasi beragama dan merespon masalah umat secara bijak,” ungkapnya.

Rakorda Wilayah V MUI se-Kalimantan tahun ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan diskusi, tetapi juga memperkuat kelembagaan MUI di tingkat daerah. Berbagai isu aktual turut dibahas, seperti penguatan dakwah berbasis digital, upaya menangkal radikalisme, penguatan nilai Islam wasathiyah (moderat), hingga tantangan sosial-budaya dalam era digital.

(Hus/JK)

[feed_them_social cpt_id=57496]