JURNALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – iForte dan BCA kembali menghadirkan Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway 2025 bertema “Hikayat Nusantara”. Pertunjukan kolosal ini sukses digelar di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, pada 22 Agustus 2025, dengan panggung dua kali lebih besar dari tahun sebelumnya, tata cahaya dramatis, visual spektakuler, dan tata panggung megah khas Broadway.
Pagelaran ini melibatkan 351 penari, 60 musisi orkestra, puluhan penyanyi nasional, serta tim kreatif lintas generasi, menampilkan kisah rakyat Nusantara melalui 31 lagu, lebih dari 100 koreografi, serta 800 kostum dan 40 tampilan khusus penyanyi.
Cerita dipandu Bagong (Indra Bekti) dan Petruk (Risang Janur Wendo), ditemani Zee (Zahara Christie) serta Kanastren (Sruti Respati). Mereka mengangkat tema ancaman terhadap seni dan budaya tradisi Nusantara.
Suasana panggung dibuka dengan “Padang Wulan” (Jawa Tengah), lalu “Bungong Jeumpa” (Aceh), “Butet” dan “Rambadia” (Batak), hingga “Injit-Injit Semut” (Jambi) yang dibawakan Yura Yunita bersama The Resonanz Children’s Choir. Dari Lampung, TRCC menghadirkan “Pang Lipang Dang” dengan Tari Tuping.
Kemeriahan berlanjut dengan “Gending Sriwijaya” (Sumatera Selatan) yang diperkaya atraksi Barongsai Kong Ha Hong. Drama emosional hadir lewat kisah Malin Kundang dari Sumatera Barat melalui lagu “Kambanglah Bungo”, dibawakan Taufan Purbo dan Mirabeth Sonia.
Legenda Sunda diangkat lewat “Manuk Dadali” (Roland Rogers), sementara puncak dramatik Yogyakarta muncul melalui kisah Mahadewi, dibawakan PADI Reborn dan Yura Yunita yang tampil spektakuler dengan efek terbang di atas naga raksasa.
Dari timur, Christine Tambunan dan Alsant Nababan menghadirkan “Lulo” (Sulawesi Tenggara), disusul “Ayo Mama” dan “Hai Rame-Rame” dari Maluku, menciptakan suasana meriah. Bali menampilkan “Tembang Calon Arang” (Pradnya Larasati), dan Papua menutup dengan “Sajojo” serta atraksi marching band dan koreografi perang.
Pagelaran semakin megah dengan rancangan busana dari Jember Fashion Carnaval, Pesona Gondanglegi, Priyo Oktaviano, Anggoro Kancil, serta 19 desainer nasional, lengkap dengan ornamen autentik dan aksesori emas asli. Musik diolah Elwin Hendrijanto dan dipimpin Maestro Avip Priatna bersama Jakarta Concert Orchestra, Batavia Madrigal Singers, dan TRCC.
Kejutan lain datang dari seniman Jepang BUNTA iNOUE yang menghadirkan aksi live painting terinspirasi langsung dari energi panggung.
Sebagai penutup, seluruh penampil membawakan “Syukur”, “Nusantara”, dan “Inspirasi Diri x Lantunan Satu Bangsa” bersama Yura Yunita, menjadi simbol persatuan budaya Indonesia.
Sutradara Rusmedie Agus menyebut pagelaran ini sebagai mahakarya hasil riset mendalam, sementara BCA dan iForte menegaskan komitmen mereka dalam pelestarian budaya Nusantara.
Setelah premiere, pertunjukan berlanjut pada 23 dan 24 Agustus 2025 dengan empat kali show, memberi kesempatan lebih luas bagi masyarakat menyaksikan mahakarya teatrikal ini. Melalui Hikayat Nusantara, Indonesia membuktikan diri mampu menghadirkan panggung seni kelas dunia, karena #HanyaIndonesiaYangPunya. (Viz)