Panen Semangka di Antar Raya, Semusim Mampu Hasilkan 15 Ton 

Panen Semangka di Antar Raya

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA Satu komoditi pertanian lagi berhasil dibudidayakan di Kabupaten Barito Kuala (Batola). Kali ini berjenis hortikultura.

Komoditas tersebut berupa semangka, yang digarap Kelompok Tani Sumber Jadi di lahan seluas 5 hektare di Desa Antar Raya, Kecamatan Marabahan. 

Dari luasan lahan ini, mereka berhasil memanen sekitar 15 ton, yang panen perdananya dilaksanakan langsung Bupati Hj. Noormiliyani A.S., Senin (05/07/2021). 

Panen ini juga diikuti Ketua DPRD Saleh, Dandim 1005/Marabahan Letkol Arm Arie Priyudono, Kapolres Batola AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif, Kajari Batola Eben Neser Silalahi, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalsel H. Syamsir Rahman, Kepala Dinas Pertanian TPH Batola Murniati, Kepala Bank Perkreditan Rakyat Alalak Bahrani, Camat Marabahan Eko Purnama Sakti, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Marabahan. 

Sebelumnya untuk mencapai lokasi panen, rombongan harus menumpang kelotok selama 30 menit menerobos kawasan perkebunan karet warga. Saat tiba, semuanya disuguhi buah semangka segar. 

Bupati Noormiliyani yang mencicipi hasil petikan ini tampak terkesan dengan manisnya buah yang disajikan.

“Manis semangkanya. Ini tidak kalah bersaing dengan semangka daerah lain, apalagi buahnya besar-besar,” pujinya. 

Kepala Dinas Pertanian TPH Batola Murniati mengutarakan, hasil panen semangka di Bumi Ije Jela terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. 

Tahun 2018, katanya, Batola menghasilkan 131 ton, tahun 2019 sebanyak 295,3 ton, 2020 sebanyak 485 ton, sedangkan tahun 2021, diperkirakan juga mengalami kenaikan.

“Batola memiliki dua kecamatan yang menjadi sentra, yakni Anjir Pasar dan Marabahan, dengan lahan penghasil semangka terluas,” paparnya.

Lebih jauh Murniati memaparkan, buah semangka memiliki nilai ekonomi tinggi dengan harga antara Rp3 ribu– Rp5 ribu per kilogram. Dari besaran harga tersebut,  petani mampu menjual Rp45 juta–Rp75 juta dengan keuntungan bersih antara Rp20 juta–Rp50 juta per musim, dengan jarak waktu sekitar 2 bulan.

Bupati Hj. Noormiliyani A.S. menyampaikan, apa yang dilakukan Kelompok Tani Sumber Jadi ini bisa menjadi contoh bagi petani lainnya, dalam memanfaatkan lahan yang tak terpakai untuk sumber penghasilan yang menguntungkan. 

Bupati meminta para petani bisa memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam, seperti jagung, cabai, semangka, serta tanaman lainnya yang memiliki waktu singkat. 

Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini juga berharap, di masa mendatang Batola tak hanya dikenal sebagai penghasil komoditas pangan, namun juga komoditas hortikultura. Sedangkan kepada dinas terkait ia berpesan untuk terus melakukan pendampingan kepada para petani. 

Di sela panen raya semangka ini, Noormiliyani juga memberikan bantuan 3 hand sprayer, bibit jagung manis, serta bibit bunga refugia. Selain itu, juga dilaksanakan penandatanganan kontrak kredit pembelian tanah antara BPR Barito Kuala dengan Kelompok Tani Sumber Jadi. 

“Saya ucapkan terima kasih kepada BPR Batola atas kepeduliannya memberikan kredit kepemilikan tanah ini,” ucap Noormiliyani. 

Bupati perempuan pertama di Kalsel ini juga mengapresiasi kerja sama melalui sistem pembayaran angsuran, sehingga para petani bisa menggarap lahan sendiri. 

“Saya yakin dengan memiliki lahan sendiri, para petani kita akan lebih bersemangat menggarap dan meningkatkan hasil pertaniannya,” pungkasnya.

(Alibana/AhmadMT)